Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Stroke pada Wanita, Apa Saja?

Kompas.com - 01/04/2023, 11:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala stroke pada wanita harus diwaspadai, karena stroke adalah salah satu penyakit serius yang paling mematikan di dunia. 

Stroke terjadi ketika ada aliran darah yang terhambat menuju otak. Kondisi ini mengakibatkan oksigen yang dibawa darah tidak bisa tersalurkan ke otak. Jika dibiarkan, sel otak akan mati.

Menurut Stroke.org, stroke menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga bagi wanita. Satu dari lima wanita diperkirakan terkena stroke. Penyakit ini juga membunuh lebih banyak wanita dari pada pria.

Karena itu, wanita harus lebih waspada dan mengetahui gejala stroke yang mungkin diderita. Berikut gejala stroke pada wanita yang harus diwaspadai.

Baca juga: 6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?


Mengapa stroke lebih banyak menyerang wanita?

Wanita lebih renta terkena migrain, salah satu risiko stroke.Shutterstock/BlurryMe Wanita lebih renta terkena migrain, salah satu risiko stroke.
Stroke memang bisa menyerang semua jenis kelamin. Namun, menurut Heart and Stroke, wanita mengalami kondisi tertentu yang membuatnya lebih rentan terkena stroke.

Kondisi ini antara lain, yaitu:

  • Kehamilan dan menopause.
  • Menggunakan alat kontrasepsi oral atau terapi penggantian hormon.
  • Terapi hormon bagi transpuan.
  • Risiko mengalami fibrilasi atrial atau denyut jantung tidak teratur.
  • Wanita dari Suku Metis, Inuit, dan Aborigin berisiko terkena stroke karena berpotensi mengidap darah tinggi dan diabetes.
  • Wanita Asia Selatan berisiko mengidap diabetes tipe 2 dan wanita Afrika terkena hipertensi dan obesitas.
  • Migrain lebih banyak menyerang wanita dan berpotensi menyebabkan stroke.
  • Penyakit lupus yang sering menyerang wanita usia di bawah 50 tahun.

Baca juga: Gejala Stroke Berdasarkan Usia Penderita, dari Bayi hingga Lansia

Gejala stroke pada wanita

Ilustrasi stroke di usia muda. Sakit kepala adalah salah satu gejala stroke yang dialami wanita.Shutterstock/metamorworks Ilustrasi stroke di usia muda. Sakit kepala adalah salah satu gejala stroke yang dialami wanita.
Dilansir dari Medical News Today, gejala stroke yang diderita pasien pria dan wanita umumnya sama.

Penderita stroke akan mengalami gejala seperti kehilangan keseimbangan, penglihatan mendadak terganggu, wajah terkulai, tangan melemah, dan sulit berbicara.

Namun, wanita yang menderita stroke akan mengalami gejala tambahan. Menurut Healthline, gejala stroke pada wanita antara lain:

  • Kedua sisi tubuh melemah
  • Kelelahan
  • Mual atau muntah
  • Kejang
  • Cegukan
  • Sulit bernapas
  • Nyeri
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran
  • Disorientasi
  • Kebingungan
  • Masalah memori
  • Sakit kepala mendadak
  • Perubahan perilaku dan mental secara tiba-tiba
  • Halusinasi
  • Agitasi atau perasaan jengkel, gelisah, atau cemas
  • Tidak tanggap

Sayangnya, meskipun kondisi ini mematikan jika terlambat disadari, mayoritas wanita mengabaikan gejala stroke tersebut.

Hingga mereka tanpa sadar menunda pengobatan sehingga menghambat pemulihan.

Baca juga: Stroke: Cara Diagnosis dan Pengobatannya

Gangguan pada wanita penderita stroke

Wanita yang mengidap stroke berpotensi mengalami depresi.Shutterstock/comzeal images Wanita yang mengidap stroke berpotensi mengalami depresi.
Studi menunjukkan bahwa wanita yang selamat dari stroke biasanya pulih lebih lambat daripada pria. Hal ini karena wanita mengalami gangguan mental pascastroke.

Wanita akan mengalami gangguan antara lain

  • Kecacatan
  • Gangguan aktivitas sehari-hari
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Gangguan jiwa
  • Penurunan kualitas hidup

Menurut Asosiasi Stroke Inggris, wanita akan mengalami kesulitan saat haid. Ini terjadi karena tubuh sulit digerakkan dan darah keluar lebih banyak.

Selain itu, wanita akan mengalami masalah pada kandung kemih dan usus. Akibatnya, akan mengalami gangguan buang air kecil, buang air besar, atau sembelit.

Jika mengalami gejala stroke, segeralah meminta pertolongan ke dokter. Pengobatan stroke akan semakin berpengaruh jika dilakukan dalam waktu cepat.

Pengobatan stroke dilakukan sesuai jenis penyakitnya. Prosedur yang dilakukan antara lain berupa pemberian obat-obatan seperti tPA untuk menghancurkan gumpalan darah.

Selain itu, pasien juga akan menjalani terapi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com