Hingga pengunggah turun di Stasiun BNI City, penumpang tersebut masih berada di posisinya.
Baca juga: Viral, Video Penumpang KRL Cekcok Dilerai Petugas, KAI Commuter: Tak Terima Disenggol
Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait aksi penumpang tersebut.
"Terkait kejadian tersebut tidak ada laporannya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).
Pihaknya mengungkapkan, dalam kondisi penuh, satu kereta dapat menampung 200-250 orang.
Leza mengatajab, di negara mana pun commuterline pada jam sibuk pasti penuh karena memang moda transportasi publik yang efisien dan tidak macet serta ramah lingkungan.
Baca juga: Ramai soal LED Petunjuk Stasiun KRL Tulis Bekasi Jadi Bekasy, Ini Kata KCI
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada penumpang untuk tidak memaksa naik apabila kondisi gerbong telah penuh.
"Tidak memaksakan diri naik apabila kondisi penuh, tetap utamakan keselamatan dan menjaga ketertiban selama ber-commuter," ujarnya.
Adapun terkait tindakan penumpang menaiki tiang di KRL, Leza tidak membenarkan aksi tersebut.
"Tiang dibuat untuk menyangga rak agar dapat diletakkan barang bawaan pengguna commuterline, bukan untuk dinaiki oleh pengguna," jelas Leza.
Dia mengimbau kepada pengguna untuk tertib dan menjaga fasilitas baik di dalam kereta ataupun stasiun.
Baca juga: Ramai soal LED Petunjuk Stasiun KRL Bertuliskan Angke-Solo, Ini Penjelasan KCI
Leza menjelaskan, saat ini jumlah perjalanan KRL sudah mencapai 1.099 perjalanan per hari.
"Per 1 Maret KAI Commuter melakukan optimalisasi perjalanan dan sarana, dengan menambah jumlah feeder dari 31 menjadi 39 perjalanan," jelas Leza.
Rincian tambahan perjalanan itu di antaranya:
Adapun jumlah yang beroperasi sebanyak 98 rangkaian setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.