Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Penumpang KRL Jadi "Spiderman" Saat Kereta Penuh Sesak, Begini Ceritanya

KOMPAS.com - Video dengan narasi "Spiderman di KRL" viral di media sosial, TikTok.

Video tersebut diunggah oleh @anakesiji pada Jumat (24/3/2023).

Dalam video itu, salah seorang penumpang KRL terlihat dalam posisi yang lebih tinggi dari penumpang lainnya.

Penumpang itu berpegangan pada rak barang KRL dan menundukkan kepalanya yang terhalang plafon atap gerbong. Kondisi ini yang membuatnya disebut menyerupai superhero Spiderman.

Aksi itu mengundang tanya warganet yang merasa keheranan.

"Kok bisa. Seumur2 naik krl belum pernah nemu yg begini wkwkwk," tulis warganet.

Kronologi kejadian

Dihubungi Kompas.com (25/3/2023), pemilik akun Sisulung sekaligus pengunggah video mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di Stasiun Manggarai, Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Menurut pengunggah, kejadian bermula ketika gerbong KRL mulai penuh sesak karena banyaknya penumpang yang masuk.

"Karena penuh yang masuk banyak, satpamnya itu udah remind buat kalau enggak muat enggak usah masuk, cuman mungkin karena udah kekejar waktu juga jadi mereka (penumpang) memaksakan diri untuk masuk," jelas dia.

Pada saat itulah, pengunggah melihat salah satu penumpang KRL berpegangan pada rak barang KRL dengan posisi tertunduk, setengah badannya berada dekat dengan plafon atap gerbong.

"Gue juga enggak tau si "Manggarai Parker" ini awal-awalnya gimana bisa sampai kayak gitu," ucap pengunggah.

Namun, pengunggah menduga, tindakan itu terpaksa dilakukan karena kondisi KRL yang amat penuh.

"Poin (penyebabnya) adalah kedempet-dempet. Karena di sebelah gue tu sampai ada yang kejepit, kayak suara merintih kesakitan kejepit gitu," imbuh dia.

Aksi penumpang yang tiba-tiba menjadi "spiderman" di KRL itu sontak mengundang tawa penumpang lainnya.

Hingga pengunggah turun di Stasiun BNI City, penumpang tersebut masih berada di posisinya.

Penjelasan pihak KCI

Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait aksi penumpang tersebut.

"Terkait kejadian tersebut tidak ada laporannya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Pihaknya mengungkapkan, dalam kondisi penuh, satu kereta dapat menampung 200-250 orang.

Leza mengatajab, di negara mana pun commuterline pada jam sibuk pasti penuh karena memang moda transportasi publik yang efisien dan tidak macet serta ramah lingkungan.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada penumpang untuk tidak memaksa naik apabila kondisi gerbong telah penuh.

"Tidak memaksakan diri naik apabila kondisi penuh, tetap utamakan keselamatan dan menjaga ketertiban selama ber-commuter," ujarnya.

Adapun terkait tindakan penumpang menaiki tiang di KRL, Leza tidak membenarkan aksi tersebut.

"Tiang dibuat untuk menyangga rak agar dapat diletakkan barang bawaan pengguna commuterline, bukan untuk dinaiki oleh pengguna," jelas Leza.

Dia mengimbau kepada pengguna untuk tertib dan menjaga fasilitas baik di dalam kereta ataupun stasiun.

Penambahan operasional KRL

Leza menjelaskan, saat ini jumlah perjalanan KRL sudah mencapai 1.099 perjalanan per hari.

"Per 1 Maret KAI Commuter melakukan optimalisasi perjalanan dan sarana, dengan menambah jumlah feeder dari 31 menjadi 39 perjalanan," jelas Leza.

Rincian tambahan perjalanan itu di antaranya:

  1. Perjalanan Bekasi/Cikarang ditambah 3 perjalanan (pulang/pergi).
  2. Penambahan perjalanan di jalur Nambo.
  3. Perpanjangan operasi di Lin Serpong yang sebelumnya hanya sampai Stasiun Serpong diperpanjang sampai dengan Stasiun Tiga Raksa.

Adapun jumlah yang beroperasi sebanyak 98 rangkaian setiap harinya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/26/153000865/viral-video-penumpang-krl-jadi-spiderman-saat-kereta-penuh-sesak-begini

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke