KOMPAS.com - Asam urat di kaki menimbulkan beberapa gejala, termasuk rasa nyeri dan panas.
Jika tidak segera diobati, gejala asam urat pada kaki bisa membuat penderita tidak bisa berjalan, sehingga berimbas pada terganggunya aktivitas sehari-hari.
Dikutip dari WebMD, penyakit asam urat atau gout terjadi saat kadar asam urat dalam darah lebih dari 7 mg/dL untuk pria atau lebih dari 6 mg/dL pada wanita.
Seharusnya, asam urat akan keluar dari tubuh melalui urine. Namun, beberapa kondisi membuat zat ini mengendap hingga membentuk kristal tajam di persendian, termasuk kaki.
Lantas, apa saja gejala dan tanda penyakit asam urat pada kaki?
Baca juga: Ciri-ciri Asam Urat di Pergelangan Tangan, Kenali Pengobatannya!
Menurut laman Very Well Health, ciri penyakit asam urat di setiap orang berbeda dan bergantung pada area yang terkena.
Namun umumnya, sendi yang terserang akan terasa kaku dan nyeri. Bahkan, saking nyerinya, area ini tidak bisa disentuh maupun tersentuh sesuatu.
Sebuah artikel pada 2018 juga mengulas, rasa nyeri akibat asam urat di kaki bisa menyebabkan beberapa orang tidak sanggup menahan berat selimut.
Rasa nyeri bisa terjadi hanya pada area sendi maupun meliputi area sekitarnya.
Khusus kaki, asam urat paling sering menyerang bagian jempol kaki. Selain itu, kondisi ini bisa juga terjadi pada pergelangan kaki dan lutut.
Adapun gejala dan tanda asam urat di kaki, antara lain:
Dikutip dari laman Medical News Today, gejala asam urat di atas biasanya terjadi paling lama antara 6-12 jam.
Khusus area sendi di kaki yang terkena, kemungkinan baru akan pulih atau kembali ke keadaan semula dalam kurun waktu 1-2 minggu.
Baca juga: 7 Pemicu Serangan Asam Urat, dari Makanan hingga Obat-obatan
Tak sedikit orang yang menyalahartikan bengkak dan nyeri sendi karena gout dengan kondisi yang disebut pseudogout.
Padahal, gout merupakan kondisi akibat penumpukan kristal asam urat. Sedangkan, pseudogout terjadi karena penumpukan kristal kalsium pirofosfat.
Penyakit asam urat juga kerap disalahpahami dengan jenis radang sendi lain, seperti artritis reumatoid.
Untuk membedakan asam urat dengan masalah kesehatan lain, penderita perlu berkonsultasi dengan dokter.
Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian tes, termasuk mengeluarkan cairan dari sendi menggunakan jarum.
Cairan tersebut kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi keberadaan kristal asam urat.
Bukan hanya itu, dokter kemungkinan akan menilai beberapa hal di samping gejala dan hasil tes, termasuk:
Baca juga: 5 Gejala Asam Urat yang Patut Diwaspadai, Biasanya Muncul di Malam Hari
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) merekomendasikan penderita asam urat untuk menghindari makanan tinggi purin, seperti:
Sebaliknya, makanan tertentu dapat menurunkan kadar dan menjadi obat asam urat, seperti:
1. Ceri
Penelitian menunjukkan bahwa ceri dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi serangan asam urat.
2. Vitamin C
Menurut penelitian pada 2017, vitamin C dapat meningkatkan ekskresi atau pengeluaran asam urat.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C akan bermanfaat dalam menurunkan kadar asam urat.
3. Kopi
Sebuah studi menunjukkan, orang yang rutin minum kopi cenderung tidak terkena asam urat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Baca juga: Penyakit Asam Urat: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya
Di sisi lain, apabila tiba-tiba asam urat menyerang bagian kaki, penderita bisa melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya, termasuk:
1. Minum obat
Bisa menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti naproxen (Aleve), ibuprofen, dan celecoxib (Celebrex). Namun, aspirin dosis rendah dapat memperburuk rasa nyeri.
2. Tinggikan kaki dan oleskan es
Langkah ini dapat meredakan peradangan dan nyeri. Caranya, angkat kaki hingga lebih tinggi dari dada, dan oleskan kompres dingin ke bagian kaki selama 20–30 menit.
3. Minum banyak cairan
Dilarang mengonsumsi alkohol dan minuman manis, penderita harus menargetkan 8–16 gelas cairan per hari sebagai gantinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.