Supriatna atau akrab disapa Mang Uprit mengaku mulai membudidayakan bunga rawa atau edelweis rawa sejak 2021.
Mang Uprit sendiri sejak dulu berprofesi sebagai penjual tanaman hias di Ranca Upas. Lokasi galeri bunganya ada di dekat kandang rusa Kampung Cai Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Saya kepikiran bagaimana cara menjual bunga itu dengan catatan tahu cara membudidayakannya," ujar Mang Uprit kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Mang Uprit menjelaskan, edelweis rawa merupakan bunga endemik di Ranca Upas yang mungkin sudah tumbuh di situ sejak puluhan atau ratusan tahun yang lalu.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Kisah Mang Uprit, Penanam Edelweis Rawa di Ranca Upas yang Berjuang Sendiri dari Nol Melawan Manusia
Econique Perhutani Alam Wisata, sebagai pengelola wisata Ranca Upas buka suara terkait viralnya video lahan lahan Savana Edelwis Rawa yang hancur tersebut.
Sekper PT Perhutani Alam Wisata Ronald mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Sebagai pengelola lokasi, kami akan melakukan perbaikan SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan di dalam kawasan hutan untuk memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2023).
Ronald mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Perhutani Buka Suara Terkait Lahan Edelweis Rawa yang Rusak akibat Event Motor Trail
Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Prof Delfitri Munir menyampaikan, istilah stroke pada telinga memang ada.
Stroke telinga merupakan gangguan yang terjadi pada aliran darah yang mensuplai saraf-saraf pendengaran.
Akibatnya, saraf pendengaran akan terganggu dan menyebabkan kematian sel.
Hal ini juga sama halnya dengan istilah stroke di tempat lain, seperti stroke yang terjadi di otak, ginjal, dan di mana saja.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Ramai soal Stroke Telinga, Benarkah Itu Ada? Ini Penjelasan Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.