Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pulau Masalembu yang Dilanda Krisis Pangan karena Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 02/03/2023, 22:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Menurutnya, salah satu tokoh yang membuka Masalembu adalah Toan Karaeng yang berasal dari Sulawesi.

Ia merupakan sosok yang menuntut ilmu di Mekkah dan dikenal sebagai ulama besar di Masalembu.

Pulau Masalembu sebelumnya telah dihuni sejak abad 17 dan kerap disinggahi oleh saudagar dari Bugis ketika kondisi cuaca tak memungkinkan berlayar.

Asal-usul penamaan Masalembu, menurut warga Desa Masalima, Darwis, bermula saat orang Bugis datang ke pulau tersebut. Kala itu, mereka melihat banyak sapi dan lembu.

Oleh karena itu, mereka kemudian menyebut pulau itu dengan Nusalembu yang artinya banyak lembu.

Lama-kelamaan, Nusalembu berubah nama menjadi Masalembu.

"Masa berarti banyak, jadi Masalembu bermakna banyak lembu. Tanah di pulau ini sangat cocok untuk menanam pohon kelapa, sehingga orang-orang Bugis itu mulai menanam tunasnya,” kata Darwis.

Baca juga: Mengenal Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Dunia

Disebut segitiga bermuda versi Indonesia

Masalembu kerap disebut sebagai wilayah Segitiga Bermuda versi Indonesia.

Sebabnya, sejumlah kapal pernah mengalami kecelakaan di perairan pulau ini. Salah satunya adalah KMP Tampomas II.

Kapal tersebut tenggelam di perairan Masalembu pada 17 Januari 1981 dan menimbulkan 288 korban jiwa.

Kapal-kapal lain yang juga pernah tenggelam, yakni kapal Senopati Nusantara pada 29 Desember 2006, KM Mutiara Indah pada 19 Juli 2007, dan KM Fajar Mas pada 27 Juli 2007.

Kapal terakhir yang mengalami peristiwa serupa adalah kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Jakarta 541.

Kapal itu tenggelam pada 14 Juli 2022. Beruntung 55 ABK selamat dalam kejadian ini.

Tak hanya kapal, pesawat Adam Air tercatat pernah hilang saat tengah mengudara di atas perairan Masalembu. Peristiwa itu terjadi pada 1 Januari 2007.

Baca juga: Mengenal Pulau Aoshima di Jepang yang Lebih Banyak Dihuni Kucing daripada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com