KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti dibuat repot terkait kasus penganiayaan anak bekas pegawai pajak Mario Dandy Satrio.
Sri Mulyani terlihat beberapa kali muncul ke publik usai ramainya kasus penganiayaan yang dilakukan anak Rafael Dandy Trisambodo itu.
Berikut ini sejumlah tindakan yang dilakukan Sri Mulyani terkait kasus yang menyeret nama baik instansi yang dipimpinnya itu.
Warganet menyoroti adanya klub motor gede (moge) BlastingRijder Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang beranggotakan sejumlah pegawai pajak yang menyukai motor besar.
Muncul foto Dirjen Pajak Suryo Utomo yang tengah mengendarai moge bersama dengan klub BlastingRijder.
Usai viralnya foto Suryo bersama klub motor tersebut, Sri Mulyani memerintahkan agar klub motor tersebut dibubarkan. Permintaan tersebut disampaikan Sri melalui unggahan akun Instagramnya.
"Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," tulis Sri dalam unggahannya, Minggu (26/2/2023).
Baca juga: Apindo Minta Pemerintah Perketat Sistem Pengawasan ASN Ditjen Pajak
Sri Mulyani juga meminta Dirjen Pajak Sri Utomo menjealskan sumber harta kekayaannya.
Hal itu terkait munculnya gambar dirinya mengendarai moge dan ramainya pembicaraan soal klub motor pegawai pajak.
"Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN," ungkapnya lebih lanjut.
Sri Mulyani juga menyampaikan permohonan maaf terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anak pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo, Maro Dandy Satrio terhadap anak kader GP Ansor David.
"Kami meminta maaf kepada seluruh keluarga dan kepada saudara D atas kejadian ini yang sama sekali tidak dapat dibenarkan," ujar Sri Mulyani dikutip dari Kompas.com, 24 Februari 2023.
Ia mengatakan, meskipun persoalan ini masalah pribadi, namun menurutnya hal tersebut telah mencoreng nama baik instansi.
"Perilaku tersebut jelas mengkhianati dan mencederai keseluruhan jajaran Kemenkeu yang saya juga yakin mereka semua sebagian besar telah dan terus bekerja secara jujur bersih dan profesional," ujar Sri Mulyani.
Ia mengingatkan Jika ada satu pegawai berbuat tidak baik, itu akan berdampak pada instansi tersebut.