KOMPAS.com - Informasi seputar kehamilan dapat tanpa sengaja mencampurkan antara fakta dan mitos.
Keberadaan mitos tentang kehamilan berpotensi menyebarkan informasi tidak benar kepada ibu yang sedang mengandung.
Jika hal yang dipercayai salah, maka bisa berisiko terhadap ibu dan janin di dalam kandungannya.
Berikut rangkuman mitos-mitos seputar kehamilan yang tidak terbukti kebenarannya.
Baca juga: 15 Tanda-tanda Hamil yang Sering Tak Disadari, dari Mual, Pusing hingga Sering Kencing
Dilansir dari Medical News Today, satu-satunya cara untuk memprediksi jenis kelamin bayi adalah dengan USG oleh dokter.
Namun banyak mitos yang berkembang, yang mengatakan kita bisa memprediksi jenis kelamin bayi dengan menganalisis bentuk wajah atau perut wanita yang sedang hamil.
Penelitian yang dilakukan pada 2006 menemukan bahwa 23 dari 28 ibu yang mengalami mulas akan memiliki bayi dengan jumlah rambut banyak atau di atas rata-rata.
Para peneliti menganggap hal ini mungkin terjadi karena hormon kehamilan. Adanya hormon memengaruhi pertumbuhan rambut dan relaksasi otot pada bayi.
Namun, tidak ada bukti kuat yang mengkonfirmasi kebenaran mitos ini.
Wanita mungkin perlu meningkatkan asupan kalori saat hamil. Namun, mereka harus menghindari makan berlebihan. Makan berlebihan justru bisa berbahaya bagi ibu dan janinnya.
Selama hamil, wanita harus meningkatkan kalori yang dikonsumsi secara bertahap, yaitu:
Baca juga: Tanaman Putri Malu Disebut Berkhasiat untuk Program Hamil, Benarkah?
Faktanya, wanita hamil sebaiknya melakukan olahraga ringan selama kehamilan.
Namun, wanita yang tidak berolahraga secara teratur sebelum hamil harus meminta rekomendasi dokter sebelum rutin berolahraga.
Olahraga yang direkomendasikan adalah latihan aerobik ringan selama 2-5 hari seminggu untuk wanita dengan kehamilan di trimester pertama.