Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Fenomena Awan Sebelum Gempa Turkiye, BMKG dan BRIN: Tak Ada Kaitannya

Kompas.com - 08/02/2023, 17:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai soal munculnya fenomena awan dengan bentuk tak biasa sebelum terjadi gempa Turkiye pada 6 Februari 2023 lalu di media sosial.

Kemunculan awan dengan bentuk misterius tersebut terjadi beberapa minggu sebelum gempa, tepatnya di kota Bursa, Turkiye, Kamis (19/1/2023).

Sebagian warganet menghubungkan kemunculan awan sebagai sebuah pertanda gempa, sebagaimana diunggah oleh akun TikTok ini.

"Fenomena awan ini muncul pada 19 Januari 2023. Fenomena awan sebelum gempa Turki. Kenali gejala tanda alam!" tulis akun tersebut dalam unggahan videonya yang viral di media sosial.

Unggahan lain yang menghubungkan gempa dengan kemunculan awan di Turkiye juga diunggah oleh akun Twitter ini.

"Sebelum gempa yg mengguncang Turki,muncul fenomena awan. Kedua hal ini pun saling dikaitkan dan disebut-sebut untuk mengenali gejala tanda alam. Gumpalan awan itu berbentuk aneh dan mengejutkan warga Bursa di Turki," tulis akun tersebut.

Lantas, benarkah kemunculan awan tersebut berkaitan gempa Turkiye?

Baca juga: Fenomena Awan Berbentuk Mirip UFO di Turkiye, Begini Penjelasan Ahli


Baca juga: Kisah Ibu dan Bayi 6 Bulan Berhasil Diselamatkan Usai 30 Jam Terjebak Reruntuhan Pascagempa Turkiye

Belum ada bukti empiris kaitan awan dengan gempa

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah terkait gempa dengan kemunculan awan.

"Macam-macam orang berpendapat silakan saja. Tapi kalau saya, masih skeptis soal awan gempa itu. Belum ada bukti empiris kaitan awan dengan terjadinya gempa," kata Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Menurut Daryono, orang-orang yang mengaitkan gempa dengan kemunculan awan sudah ada sejak dulu, termasuk saat gempa di Yogyakarta beberapa tahun silam.

"Mungkin ada beberapa orang yang mengamati dan itu statistics base ya. Bagi saya apa-apa harus berdasarkan landasan teori yang jelas. Jadi kalau ada yang menyebut ada kaitan (awan dengan gempa) harus bisa dibuktikan kaitannya," ungkapnya.

Sama halnya, peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan terbentuknya awan tertentu dengan gempa.

"Setahu saya tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan terbentuknya awan tertentu dengan tanda-tanda gempa," ujar Thomas, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Pihaknya menilai, kemunculan awan beberapa saat sebelum terjadinya gempa hanyalah kebetulan.

Ia menambahkan bahwa tersebut merupakan awan lentikular karena ada pusaran angin di atasnya.

Baca juga: Ramai soal Kilat Cahaya Sebelum Gempa Turkiye Disebut HAARP, Ini Kata BMKG

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com