KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 04.00 waktu setempat menewaskan ribuan orang di wilayah Turkiye dan Suriah.
Di media sosial Twitter, kata "Turki" dan "Suriah" pun masih menghiasi lini masa seiring dengan ungkapan duka dari berbagai warganet dunia.
Salah satu yang sempat menjadi sorotan adalah beredarnya video fenomena kilat atau cahaya di langit Turkiye sekitar satu jam sebelum gempa bumi.
Diunggah kembali oleh akun Twitter ini pada Selasa (7/2/2023), tampak langit yang disebut salah satu wilayah terdampak gempa "diserang" cahaya seperti kilat.
Beberapa kali menyambar, kilat tersebut disebut terjadi pada Senin, pukul 03.00 waktu setempat.
Dalam twitnya, pengunggah justru menanyakan apakah kilat tersebut merupakan HAARP.
"HAARP?" tulis pengunggah melengkapi video kilat sebelum gempa Turkiye.
Baca juga: 5 Penyebab Gempa Turkiye Sangat Merusak, Ini Penjelasan BMKG
Dilansir dari laman Universty of Alaska Fairbanks, HAARP adalah kependekan dari High-frequency Active Auroral Research Programme, sebuah program penelitian sejak 1993.
Program ini didanai bersama oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat, University of Alaska Fairbanks, serta Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Bertujuan untuk meneliti termosfer dan ionosfer, program ini juga ditujukan untuk mencari pengembangan teknologi yang berkenaan dengan ionosfer demi komunikasi radio dan surveilans.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.