Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Emetophobia, Fobia Apa Itu?

Kompas.com - 03/02/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video turis asing yang tengah berlibur ke Bali, menuai perhatian warganet di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada 3 Januari 2023. Dalam video berdurasi 10 detik tersebut, turis asing tersebut merekam dirinya sedang tidak enak badan.

Ia juga menyebut soal emetophobia di dalam unggahan.

"Jangan ke Bali apabila kamu mempunyai emetophobia," tulis pengunggah dalam kalimat berbahasa Inggris.

Menanggapi video tersebut, beberapa warganet yang berasal dari Indonesia justru bertanya apa itu emetophobia.

"ada yang bisa jelasin? plis gue gangerti," komentar salah satu warganet.

"tolong dibantu ini apa?" tanya pengguna TikTok lain.

Hingga Kamis (2/2/2023), unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 6,4 juta kali dan disukai lebih dari 567.000 pengguna.

Lantas, apa itu emetophobia?

Baca juga: Kenali Gejala Cacophobia, Fobia Orang Jelek


Baca juga: Gejala Vestiphobia, Fobia atau Ketakutan pada Pakaian

Apa itu Emetophobia?

Emetophobia adalah fobia atau ketakutan intens untuk muntah, melihat orang lain muntah, atau melihat muntahan.

Dikutip dari Healthline, orang dengan emetophobia akan takut atau khawatir setiap kali berhubungan dengan muntah.

Kekhawatiran secara berlebihan ini terus berlanjut hingga membawa dampak besar pada hidup penderitanya.

Pasalnya, orang dengan emetophobia umumnya akan menghindari makan di luar, makanan baru, tempat ramai, maupun bertemu orang sakit.

Fobia ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering menjangkiti wanita daripada pria.

Meski kecemasan akibat emetophobia kemungkinan terasa berlebihan, tetapi kondisi ini biasanya dapat diobati dengan bantuan terapis.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com