Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pukul 18.00 Maghrib Langit Masih Terang, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 28/01/2023, 20:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan bernarasi pukul 18.00 Maghrib langit masih terang ramai di media sosial.

Adapun unggahan tersebut dibagikan akun ini di grup Facebook Keluh Basah Lele Berulah, Jumat (27/1/2023).

Disebutkan bahwa langit baru akan gelap pada pukul 18.30.

"Knp akhir-akhir ini kok jam 6 Maghrib masih terang ya, jam 18.30 baru gelap langitnya," tulis pengunggah.

Hingga Sabtu (28/1/2023) malam, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 1.800 kali dan dikomentari lebih dari 580 kali pengguna Facebook.

Baca juga: Viral, Foto Mobil Bertuliskan Batalyon Komando 464 Kopasgat Disebut Warganet Odong-odong Militer, Kendaraan Apa Itu?


Lantas, bagaimana penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)?

Penjelasan BMKG

Tangkapan layar twit foto langit sore di Jakarta pada beberapa hari terakhir indah untuk dipandang.TWITTER.com/@HendraG59951531 Tangkapan layar twit foto langit sore di Jakarta pada beberapa hari terakhir indah untuk dipandang.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta Suprihatin mengungkapkan, hal tersebut terjadi setiap tahun pada Desember-Januari di wilayah lintang Selatan Indonesia.

Hendra pun membeberkan penyebabnya.

"Karena Desember-Januari waktu siangnya lebih lama sedikit sehingga terlihat langitnya lebih terang, walaupun tidak berlangsung lama," ujarnya, ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, Matahari terbit dan terbenam di Indonesia tidak berbeda secara signifikan sepanjang tahun.

Sebab, kata dia, posisi Indonesia dekat dengan Khatulistiwa.

Baca juga: Viral, Video Babinsa Terima Amplop Berlogo Kemenhan Berisi Uang Rp 1 Juta, Bagaimana Penjelasannya?

Gerak semu Matahari

Terpisah, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, penyebab umum kondisi tersebut adalah posisi semu Matahari yang saat ini sedang berada di sekitar selatan ekuator atau 18 derajat Lintang Selatan.

Sehingga, sebagian besar wilayah Indonesia di selatan ekuator akan mengalami kondisi periode siang yang relatif panjang.

"Kondisi tersebut secara umum masih dapat berlangsung hingga pertengahan Februari," ujar Miming, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Viral, Twit Pesawat Scoot Berputar-putar di Atas Kota Manado, Ada Apa?

Ia mengungkapkan, pada Maret, posisi semu Matahari mulai bergerak ke belahan Bumi utara ekuator.

Pada saat tersebut, periode siang di utara ekuator yang akan mengalami kondisi relatif lebih panjang.

"Saat ini sunset di wilayah Jakarta sekitar pukul 18.17 WIB. Kondisi ini menunjukkan bahwa periode siang di jakarta dan sekitarnya relatif cukup panjang," kata Miming.

Baca juga: Viral, Video Aksi Calon Masinis Perempuan “Tunjuk-Sebut” Berangkatkan Kereta, KAI: Merangkul Semua Gender

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com