Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sumber makanan atau produk turunan dari makanan yang memberikan manfaat medis atau kesehatan.
Contoh tambahan nutraceutical, di antaranya susu dengan vitamin D atau produk herbal lainnya, seperti jahe atau kunyit.
Baca juga: Secara Ilmiah, Apakah Cordyceps di The Last of Us Bisa Menginfeksi Manusia?
Dikutip dari Washington post, jamur Cordyceps tidak menyebabkan seseorang menjadi zombie.
Profesor mikrobiologi molekuler di MRC Center for Medical Mycology, Mark Ramsdale mengatakan bahwa jamur Cordyceps hingga saat ini belum menginfeksi manusia.
""Tidak ada bukti mereka menyebabkan penyakit pada manusia. Namun, mereka memanipulasi serangga dan beberapa jamur telah mengembangkan kemampuan ini dari waktu ke waktu," uajrnya, dilansir dari Kompas.com (25/1/2023).
Sebaliknya, jamur ini tercatat kerap digunakan sebagai obat dan ditemukan dalam suplemen kesehatan.
Pakar jamur parasit di New York Botanical Garden, Joao Araujo juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan jamur Cordyceps menginfeksi manusia atau mamalia.
"Jika jamur itu benar-benar ingin menginfeksi mamalia, diperlukan jutaan tahun perubahan genetik," kata Araujo, dalam National Geographic.
Kendati demikian, jamur Cordyceps bisa menyerang serangga dan menyebar melalui udara.
Ketika menyerang inangnya, jamur Cordyceps akan mengganti jaringannya dan menumbuhkan batang panjang dan ramping yang tumbuh di luar inang.
Baca juga: Mengenal Jamur Geastrum Saccatum, Dikenal karena Bentuknya yang Unik
Dikutip dari Healthline, jamur Cordyceps memiliki sederet manfaat.
Jamur Cordyceps telah lama diteliti oleh para ilmuwan. Saat ini jamur Cordyceps menjadi komunitas ilmiah yang dijumpai di beberapa suplemen kesehatan.
Oleh sebab itu, tak heran jika jamur Cordyceps memiliki sejumlah manfaat.
Berikut manfaat jamur Cordyceps:
Jamur Cordyceps terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kinerja orang dewasa ketika berolahraga.