Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Jamur Cordyceps yang Muncul di Serial "The Last of Us"?

Kompas.com - 25/01/2023, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jamur Cordyceps menarik perhatian publik usai muncul di serial The Last of Us pekan lalu.

Bahkan Google mengeluarkan penampakan jamur Cordyceps ketika penggunanya mengetik "The Last of Us" di bilah pencariannya, Minggu (22/1/2023).

Salah satu pengguna Google yang menggunakan fitur tersebut adalah pengguna akun ini

"Coba googling The Last of Us. Nanti ada tombol di bawah buat munculin jamur-jamur di screen. Tiap klik, jamurnya makin banyak," tulisnya.

Dilansir dari Business Insider, jamur Cordyceps sempat disebut dalam serial The Last of Us.

Dalam adegan awal dengan latar tahun 1968, dua ilmuwan berdialog dan mengingatkan bahwa jamur memiliki potensi ancaman yang lebih besar dibandingkan virus dan bakteri.

Iluwan tersebut menjelaskan bahwa beberapa jamur dapat mengubah pikiran manusia.

Adapun jamur yang muncul di serial The Last of Us itu didasarkan oleh jamur cordyceps.

Lantas, apa itu jamur Cordyceps? Apakah organisme itu memang nyata adanya?

Baca juga: Mengenal Film Serial “The Last of Us” yang Berlatar Jakarta Sumber Wabah

Apa itu jamur Cordyceps?

Menurut Verywell Health, jamur Cordyceps adalah salah satu jenis jamur yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China.

Jamur Cordyceps semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan tersedia di banyak produk komersial. Jamur ini disebut memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.

Ahli gizi yang berbasis di Pacific Northwest dan pemilik Nutrition By Carrie, Carrie Dennet mengatakan bahwa jamur Cordyceps memiliki ratusan spesies yang tersebar di seluruh dunia.

"Ada sekitar 750 spesies Cordyceps, dan sebagian kecil darinya memiliki khasiat obat," ujarnya, dalam US News.

Mulanya, jamur ini digunakan untuk memulihkan ginjal dan menenangkan paru-paru. Namun, kini jamur tersebut mulai digunakan untuk meningkatkan kesehatan manusia.

Penelitian menunjukkan bahwa Cordyceps memiliki sifat nutraceutical.

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sumber makanan atau produk turunan dari makanan yang memberikan manfaat medis atau kesehatan.

Contoh tambahan nutraceutical, di antaranya susu dengan vitamin D atau produk herbal lainnya, seperti jahe atau kunyit.

Baca juga: Secara Ilmiah, Apakah Cordyceps di The Last of Us Bisa Menginfeksi Manusia?

Benarkah bisa menyebabkan zombie?

Dikutip dari Washington post, jamur Cordyceps tidak menyebabkan seseorang menjadi zombie.

Profesor mikrobiologi molekuler di MRC Center for Medical Mycology, Mark Ramsdale mengatakan bahwa jamur Cordyceps hingga saat ini belum menginfeksi manusia.

""Tidak ada bukti mereka menyebabkan penyakit pada manusia. Namun, mereka memanipulasi serangga dan beberapa jamur telah mengembangkan kemampuan ini dari waktu ke waktu," uajrnya, dilansir dari Kompas.com (25/1/2023).

Sebaliknya, jamur ini tercatat kerap digunakan sebagai obat dan ditemukan dalam suplemen kesehatan.

Pakar jamur parasit di New York Botanical Garden, Joao Araujo juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan jamur Cordyceps menginfeksi manusia atau mamalia.

"Jika jamur itu benar-benar ingin menginfeksi mamalia, diperlukan jutaan tahun perubahan genetik," kata Araujo, dalam National Geographic.

Kendati demikian, jamur Cordyceps bisa menyerang serangga dan menyebar melalui udara.

Ketika menyerang inangnya, jamur Cordyceps akan mengganti jaringannya dan menumbuhkan batang panjang dan ramping yang tumbuh di luar inang.

Baca juga: Mengenal Jamur Geastrum Saccatum, Dikenal karena Bentuknya yang Unik

Jamur Cordyceps militaris ternyata memiliki manfaat sebagai antivirus dan bermanfaat bagi kesehatan, yakni menyeimbangkan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu formula imunomodulator herbal bagi pasien Covid-19 yang sedang dikembangkan peneliti LIPI.
WIKIMEDIA COMMONS/Jose Ramon Pato Jamur Cordyceps militaris ternyata memiliki manfaat sebagai antivirus dan bermanfaat bagi kesehatan, yakni menyeimbangkan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu formula imunomodulator herbal bagi pasien Covid-19 yang sedang dikembangkan peneliti LIPI.

Manfaat jamur Cordyceps

Dikutip dari Healthline, jamur Cordyceps memiliki sederet manfaat.

Jamur Cordyceps telah lama diteliti oleh para ilmuwan. Saat ini jamur Cordyceps menjadi komunitas ilmiah yang dijumpai di beberapa suplemen kesehatan.

Oleh sebab itu, tak heran jika jamur Cordyceps memiliki sejumlah manfaat.

Berikut manfaat jamur Cordyceps:

1. Meningkatkan energi

Jamur Cordyceps terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kinerja orang dewasa ketika berolahraga.

2. Bersifat anti-penuaan

Beberapa penelitian menemukan bahwa jamur Cordyceps dapat meningkatkan antioksidan pada tikus tua. Kandungan tersebut mampu meningkatkan daya ingat dan fungsi seksual.

Baca juga: Apa Saja Kandungan Gizi pada Jamur Tiram, Adakah Manfaatnya untuk Kesehatan?

3. Memperlambat pertumbuhan tumor

Jamur Cordyceps juga mampu memperlambat pertumbuhan tumor.

Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa jamur ini memiliki efek anti tumor pada limfoma, melanoma, dan kanker paru-paru.

Namun, efek ini belum terlihat pada manusia sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

4. Mengelola diabetes tipe 2

Jamur Cordyceps dapat menjaga kadar gula darah dalam darah. Bahkan penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa jamur Cordyceps bisa menurunkan kadar gula darah.

Baca juga: The Last of Us Tampilkan Jakarta, Di Mana Lokasi Syuting Sebenarnya?

5. Meningkatkan kesehatan jantung

Di China, jamur Cordyceps disetujui untuk digunakan sebagai pengobatan aritmia, kondisi di mana detak jantung terlalu lambat dan tidak teratur.

Kendati demikian, belum cukup bukti yang menunjukkan bahwa jamur Cordyceps berkhasiat untuk kesehatan jantung manusia.

6. Melawan peradangan

Para peneliti percaya bahwa jamur Cordyceps dapat berfungsi sebagai obat anti-inflamasi yang berguna. Faktanya, jamur ini telah terbukti mengurangi peradangan saluran udara di tikus.

Namun, pengaruh tersebut belum diketahui apakah berdampak bagi manusia atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com