Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayuran Pantangan Ibu Hamil, Apa Saja?

Kompas.com - 23/01/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap wanita hamil perlu memperhatikan asupan makanan agar kebutuhan nutrisi dirinya dan bayi tercukupi.

Namun, meski terkenal mengandung banyak antioksidan dan serat, jenis sayuran tertentu justru dilarang selama masa kehamilan.

Sebab, sayuran tersebut berpotensi membahayakan ibu maupun bayi dalam kandungan.

Lantas, apa saja sayuran yang dilarang untuk ibu hamil?

Baca juga: 4 Jenis Sayuran yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Penderita Penyakit Jantung


Sayuran pantangan ibu hamil

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis sayuran yang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan:

1. Sayuran yang tidak dicuci

Secara tidak langsung, makan sayuran tanpa mencucinya berarti turut serta mengonsumsi sisa pestisida dan bakteri berbahaya yang masih menempel.

Oleh karena itu, seperti menurut laman Healthline, mencuci bersih semua sayuran mentah amat diperlukan terutama bagi wanita hamil.

Permukaan sayuran yang tidak dicuci bisa terkontaminasi beberapa bakteri dan parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria.

Bakteri-bakteri tersebut berasal dari tanah dan bisa diperoleh selama penanaman, panen, penyimpanan, atau proses lainnya.

Adapun salah satu parasit berbahaya yang mungkin menempel pada sayuran adalah Toxoplasma gondii.

Biasanya, orang dengan toksoplasmosis tidak memiliki gejala atau bergejala ringan seperti terkena flu selama kurun waktu satu bulan.

Di sisi lain, sebagian besar bayi yang terinfeksi Toxoplasma saat masih dalam kandungan tidak menunjukkan gejala saat lahir.

Namun, gejala seperti kebutaan atau cacat intelektual bisa berkembang di kemudian hari. Bahkan, sebagian kecil bayi baru lahir yang terinfeksi mengalami kerusakan mata atau kerusakan otak yang serius.

Oleh karena itu, sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dengan mencuci bersih sayuran dengan air bersih yang mengalir.

Baca juga: Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Terkena Gondok, Apa Saja?

Ilustrasi mencuci sayuran.Kampus Production/ Pexels Ilustrasi mencuci sayuran.

2. Kecambah mentah

Selain tidak mencucinya, jenis sayuran yang dilarang untuk ibu hamil adalah sayuran mentah, terutama kecambah.

Dikutip dari Mayo Clinic, kecambah atau taoge dalam kondisi mentah kemungkinan mengandung kuman penyebab penyakit.

Namun, bentuk yang kecil menyulitkan ibu hamil untuk mencucinya hingga benar-benar bersih. Imbasnya, kuman pada kecambah pun tidak hilang.

Kondisi itu harus dihindari para ibu hamil karena bisa membuat bayi dalam kandungan berada pada posisi rawan dan berisiko.

Bukan hanya taoge, ibu hamil juga sebaiknya tak mencoba mengonsumsi alfalfa, semanggi, lobak, dan kacang hijau dalam kondisi mentah.

Untuk itu, pastikan memasak jenis sayuran tersebut sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

Baca juga: Jenis Sayuran yang Picu Rematik Kambuh

Makanan yang harus dihindari ibu hamil

Selain sayuran, ibu hamil juga perlu menghindari mengonsumsi makanan tertentu yang berpotensi membahayakan janin.

Masih dari Mayo Clinic, berikut sejumlah makanan yang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan:

1. Ikan dan makanan laut dengan kandungan merkuri

Hindari ikan dengan kadar metilmerkuri tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan otak atau keterlambatan perkembangan janin.

Menurut pedoman Food and Drug Administration (FDA), semakin besar dan tua ikan, maka semakin banyak kandungan merkurinya.

Selama kehamilan, pastikan untuk menghindari:

  • Tuna mata besar
  • Makarel raja
  • Marlin
  • Oranye kasar
  • Ikan todak
  • Hiu
  • Tilefish.

Wanita hamil juga harus menghindari mengonsumsi ikan mentah. Ikan dan makanan laut yang dibakar atau kurang matang, juga tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.

Baca juga: 5 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk

2. Daging, unggas, dan telur kurang matang

Selama kehamilan, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami keracunan akibat bakteri. Guna menghindari bakteri, pastikan mengolah daging, unggas, maupun telur sampai matang.

3. Kafein berlebihan

Kafein disebut dapat melewati plasenta, tetapi efeknya pada bayi belum begitu jelas. Agar aman, batasi jumlah kafein dalam makanan sampai kurang dari 200 mg sehari.

4. Alkohol

Tidak ada kadar alkohol yang terbukti aman selama masa kehamilan. Oleh karena itu, kadar teraman adalah menghindari alkohol sepenuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com