Rosleny mengatakan, anak kecil yang jadi korban pencabulan tidak tahu efek pelecehan itu.
"Korban berada di posisi lemah, tidak bisa apa-apa," katanya.
Ia menyebut, korban akan mengalami trauma, takut berumah tangga, serta mengalami gangguan psikologis, fisik, dan emosi.
Baca juga: 10 Negara dengan Kasus Pemerkosaan Tertinggi
Untuk mencegah anak kecil melakukan pencabulan, Rosleny sangat mendorong orangtua untuk memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini.
Pendidikan seks, menurutnya, harus diberikan mulai anak usia 3 tahun atau saat awal masa keemasannya.
Di usia 3 tahun, anak akan mulai merekam informasi dari stimulus yang ada di sekitarnya.
"Mulai kenalkan, saya ini siapa, perempuan laki-laki seperti apa, anggota-anggota tubuh," jelasnya.
Dalam pendidikan seksual, orangtua juga mengajarkan anak konteks budaya dan agama.
"Jadi, jangan khawatir kalau memberikan pendidikan seks sejak kecil membuat anak jadi pelaku (pencabulan)," tegas Rosleny.
Isi pendidikan seks dari orangtua harus menyesuaikan usia anak.
Di usia muda, anak seharusnya dibiasakan untuk tidak keluar kamar mandi telanjang dan hanya boleh disentuh ibu atau ayahnya.
Saat remaja, barulah anak diajari soal kehamilan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.