Jika Indonesia sukses menahan imbang Vietnam, ia menyebut Indonesia memiliki peluang besar untuk memenangi pertandingan leg kedua melalui adu penalti.
Sebab tekanan saat adu penalti akan lebih besar dirasakan oleh Vietnam.
Akmal memprediksi, pelatih Indonesia Shin Tae-yong akan menerapkan formasi 5-4-1, formasi yang sama ketika mampu menahan Vietnam.
"Pola bertahan akan menjadi kekuatan utama STY untuk serangan balik, ini yang kemungkinan akan kembali diterapkan, waktu kita kalah 4-0 dari vietnam, STY main menyerang," ujarnya.
"Tapi kemudian STY memberikan 5 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan hanya 1 striker, vietnam kesulitan membongkar pertahanan Indonesia," sambungnya.
Menurutnya, strategi serupa juga digunakan STY ketika melatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Saat itu, mereka mampu mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0.
Namun, ia juga mengakui strategi ini akan berjalan baik jika striker Indonesia tidak mandul.
"Cuma problemnya striker Indonesia tidak seperti striker Korsel. Striker korsel melakukan serangan balik, satu peluang bisa jadi gol. Jadi duplikasi ini akan sedikit terganggu dengan mandulnya para striker indonesia," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.