Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Sepak Bola Pele Idap Kanker Kolon, Ini Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 26/12/2022, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Legenda sepak bola Brasil, Pele, masih terbaring lemah di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo.

Diberitakan The Guardian, Rabu (21/12/2022), Pele mengidap kanker kolon sejak September 2021.

Kanker yang diidap pria berusia 82 tahun ini disebut telah berkembang, dan kini membutuhkan perawatan terkait disfungsi ginjal dan jantung.

Dia berada di rumah sakit sejak 29 November lalu agar dokter mudah mengevaluasi kembali pengobatannya.

Sebelumnya pada awal Desember 2022, tiga kali juara Piala Dunia ini sempat dikabarkan masuk ruang perawatan "akhir hayat" karena kondisi yang kian memburuk.

Pele disebut harus pindah ke ruang pilatif karena tidak merespons pengobatan kemoterapi.

Lantas, apa penyebab dan gejala kanker kolon seperti yang diidap Pele?

Baca juga: Pele Masih Terbaring di Rumah Sakit, Sang Anak Kirim Pesan Menyentuh


Apa itu kanker kolon?

Kanker kolon adalah jenis kanker yang menggerogoti usus besar atau kolon, bagian akhir dari saluran pencernaan manusia.

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker kolon biasanya bermula dari gumpalan sel kecil bersifat jinak yang disebut polip di bagian dalam usus besar.

Seiring waktu, beberapa polip kemudian membesar dan berkembang menjadi kanker usus besar atau kanker kolon.

Selain usus besar, kanker juga bisa berkembang dari area rektum atau dubur, yakni bagian paling akhir dari usus besar.

Inilah mengapa kanker kolon kerap disebut pula sebagai kanker kolekteral, bentuk gabungan dari kolon dan rektal atau rektum.

Baca juga: Ambeien: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Penyebab dan faktor risiko kanker kolon

Seperti kanker lain, kanker kolon terjadi karena sel tumbuh dan membelah dengan tidak terkendali.

Agar tubuh tetap sehat, semua sel dalam tubuh harus tumbuh, membelah, dan mati, sebelum digantikan sel baru untuk menjalani siklus serupa.

Namun pada pengidap kanker kolon, sel-sel dalam usus besar dan rektum yang seharusnya mati justru terus tumbuh dan membelah.

Dilansir dari Cleveland Clinic, kanker kolon bermula dari kehadiran polip di usus besar dan rektum.

Meski belum diketahui pasti penyebabnya, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko polip tumbuh, baik kondisi medis atau gaya hidup.

Berikut gaya hidup yang berisiko menjadi penyebab kanker kolon:

  • Merokok
  • Alkohol berlebihan
  • Banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan
  • Tidak berolahraga.

Adapun beberapa kondisi medis yang turut memicu faktor risiko kanker kolon, antara lain:

  • Penyakit inflamasi usus (IBD)
  • Obesitas
  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker kolon
  • Memiliki keluarga dengan riwayat polip.

Risiko tersebut meliputi kondisi medis tertentu dan gaya hidup.

Kanker kolon sendiri biasanya menyerang orang berusia 50 tahun ke atas. Namun selama 15 tahun terakhir, jumlah orang berusia 20-49 tahun yang menderita kanker ini meningkat 1,5 persen setiap tahun.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hernia, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya...

Gejala kanker kolon

Beberapa tanda dan gejala kanker kolon, meliputi:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus, termasuk diare, konstipasi (sembelit), atau perubahan konsistensi feses
  • Pendarahan di bagian rektum atau ada darah di feses
  • Rasa tidak nyaman di perut secara terus-menerus, seperti kram atau nyeri
  • Merasa usus tidak benar-benar kosong
  • Kelelahan atau merasa lemah
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Banyak orang dengan kanker usus besar atau kanker kolon tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit.

Saat gejala muncul, kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com