Obsesi OCD biasanya akan memunculkan pikiran atau gambaran berulang yang mengganggu hingga memunculkan adanya kecemasan.
Adapun obsesi ini biasanya memiliki tema, antara lain:
Sementara kompulsi OCD akan mendorong seseorang melakukan tindakan berulang untuk mengurangi kecemasan.
Kompulsi OCD juga memiliki tema, yakni:
OCD dapat dimulai sejak remaja atau dewasa, tetapi juga bisa dimulai saat masih kanak-kanak.
Gejala OCD biasanya muncul bertahap dan bervariasi, sehingga jenis obsesi dan kompulsi bisa berubah seiring waktu.
Bagi penderitanya, gejala OCD umumnya memburuk saat seseorang mengalami stress.
Baca juga: Apa Itu OCD, Penyakit yang Dialami Aliando Syarief? Ini Gejala dan Penyebabnya
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh penderita OCD adalah melakukan terapi. Terapi tersebut, yakni jenis terapi perilaku-kognitif (CBT).
Selama sesi perawatan pasien akan dihadapkan pada situasi yang ditakuti yang berfokus pada obsesi mereka.
Nantinya, mereka akan dibiasakan dan menjadi belajar bahwa mereka bisa mengatasi pikirannya tanpa harus melakukan perbuatan berulang.
Selain itu, seseorang dengan OCD juga bisa dilakukan pengobatan serta mungkin memerlukan perawatan bedah saraf.
Baca juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental yang Tak Ada Kaitannya dengan Kebersihan
Penyebab OCD belum sepenuhnya diketahui, tetapi diperkirakan terkait faktor, yakni:
OCD juga berisiko muncul pada orang yag memiliki trauma tertentu, ataupun pada orang yang memiliki gangguan kesehatan mental lainnya.
Baca juga: Pola Diet yang Tepat bagi Penderita OCD