Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trofi Piala Dunia Asli Tidak Boleh Dibawa Pulang Negara Pemenang, Ini Alasannya...

Kompas.com - 15/12/2022, 14:03 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia mengatakan, pencurian serupa tak akan terjadi di Inggris karena orang di negaranya, termasuk pencuri, sangat menghormati sepak bola.

Akan tetapi, perkataan Tebel akhirnya menjadi bumerang karena Jules Rimet raib di negaranya sendiri setelah dicuri pada 1983.

Jules Rimet bisa mendarat di Brasil usai FIFA menetapkan aturan bahwa negara yang 3 kali menjuarai Piala Dunia bisa menyimpan trofi ini.

Baca juga: Mengapa Sepak Bola Kerap Diwarnai Kerusuhan?

Sejak saat itu, Jules Rimet tersimpan di Brasil, tepatnya di bawah pengawasan CBD ketika Brasil Negeri Samba juara Piala Dunia pada 1970.

Sayangnya, Jules Rimet yang dicuri setelah Brasil juara Piala Dunia pada 1970 belum ditemukan hingga saat ini.

Ada spekulasi yang berkembang bahwa trofi tersebut sudah dilebur oleh pencuri sehingga wujud aslinya tidak diketahui lagi.

Karena keamanan Jules Rimet begitu krusial, FIFA hanya memamerkan trofi yang asli dalam beberapa kesempatan.

Apabila Piala Dunia selesai digelar, Jules Rimet kembali disimpan di markas FIFA yang berada di Zurich, Swiss.

Baca juga: Sederet Tragedi Suporter Sepak Bola di Indonesia

Sejarah Jules Rimet

Dilansir dari Kompas.com, lahirnya Jules Rimet pastinya tidak bisa dilepaskan dari digelarnya Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930.

Piala Dunia edisi pertama ini dimenangi Uruguay setelah mengandaskan Argentina dengan skor 4-2.

La Celesete lantas diberi trofi Piala Dunia yang dulunya bernama Victoria. Nama ini mempunyai arti kemenangan.

Baca juga: Ranking Terbaru FIFA: Timnas Indonesia Naik 10 Peringkat, Jadi Posisi Berapa?

Namun, nama trofi Piala Dunia diganti menjadi Jules Rimet pada tahun 1946 sesuai nama Presiden FIFA, Jules Rimet.

Nama itu diberikan sebagai penghormatan kepada Jules Rimet yang menjadi penggagas Piala Dunia pertama.

Dulunya, Jules Rimet berbentuk oleh sosok bersayap atau Dewi Kemenangan menurut mitologi Yunani dengan cangkir segi delapan.

Namun, bentuknya diubah menjadi dua sosok manusia yang terlihat memegang bumi dan trofi ini dilapisi emas 18 karat beralaskan perunggu.

Baca juga: Bahaya Gas Air Mata dan Larangan FIFA soal Penggunaannya di Stadion

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com