Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesar Kendeng Disebut Bisa Memicu Gempa hingga M 7 di Jawa, Ini Bedanya dengan Megathrust

Kompas.com - 13/12/2022, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah sesar aktif di Pulau Jawa perlu diwaspadai karena aktivitasnya berpotensi memicu gempa. Salah satu sesar aktif yang berada di pantai utara Jawa dikenal dengan nama zona Sesar Kendeng.

Dikutip dari Kompas.com, Sesar Kendeng menjadi satu dari ratusan sumber gempa baru dalam revisi peta gempa bumi nasional yang disusun oleh Tim Pusat Studi Gempa Nasional.

Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 tersebut memperbarui data yang pernah dipublikasikan pada tahun 2010.

Baca juga: Sesar Kendeng, Sesar Aktif yang Melintang dari Jateng hingga Jatim Sepanjang 300 Kilometer

Lokasi Sesar Kendeng

Sesar Kendeng adalah zona sesar yang memanjang dari barat ke timur, yang dimulai dari selatan Semarang, Jawa Tengah, hingga bagian barat Jawa Timur yang melintang sejauh 300 kilometer.

Sesar Kendeng terbagi dalam 6 (enam) segmen, yaitu Segmen Demak, Segmen Purwodadi, Segmen Cepu, Segmen Blumbang, Segmen Surabaya, dan Segmen Waru.

Dikutip dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Kendeng terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan (blind faults) yang dapat diamati dari adanya anomali Bouguer di daerah ini (Hamilton, 1979; Simandjuntak dan Barber, 1996; Smyth, 2008).

Ahli gempa bumi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga Ketua Pokja Geologi Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan bahwa penemuan sesar darat di sepanjang pantai utara Jawa ini memiliki implikasi penting bagi mitigasi bencana.

Danny juga menjelaskan bahwa Sesar Kendeng bisa memicu gempa bumi hingga kekuatan magnitudo 7 di sekitar Kota Surabaya.

Baca juga: 7 Sesar Aktif di Jawa Timur, Sesar Kendeng Disebut Buat Surabaya Berpotensi Gempa

Perbedaan Sesar dan Megathrust

Dikutip dari laman Universitas Negeri Jember, sesar atau patahan (fault) merupakan pergeseran lapisan batuan akibat gaya tekan kerak Bumi.

Sebagai informasi, kerak Bumi tersusun atas batuan yang bisa mengalami gaya tekan, sehingga terjadi patahan. Akibat gesekan dan kuatnya batuan, batuan tak bisa meluncur dengan mudah.

Pada kondisi tertentu, hal ini bisa mengakibatkan penumpukan tekanan di bebatuan dan berpotensi melepaskan tegangan ketika melebihi ambang batas tertentu.

Tegangan itu terjadi secara akumulatif atau instan, sesuai dengan kekuatan batuan.

Kerak bawah dan mantel yang lentur kemudian mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser.

Sementara kerak atas yang rapuh bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan.

Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempa bumi.

 

Megathrust

Dikutip dari Earthquake Canada, megathrust adalah gempa berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau titik temu antara dua lempeng benua.

Artinya, gempa megathrust bersumber di laut, sehingga dapat memicu terjadinya tsunami.

Baca juga: Sesar Baribis, Sesar Aktif yang Disebut Berpotensi Memicu Gempa Megathrust

Megathrust sesungguhnya juga bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.

"Mega" berarti besar, sedangkan "thrust" berarti dorongan. Arti dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.

Gempa megathrust disebut sebagai gempa bumi terbesar di dunia karena bisa mencapai kekuatan lebih dari M 9,0. Misalnya, gempa bumi di Cile pada 1960 (M 9,5) dan di Alaska pada 1964 (M 9,2).

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengetahui suatu daerah pernah diguncang gempa megathrust.

Salah satunya adalah longsor bawah permukaan air, dari landas kontinen ke laut dalam. Endapan longsor ini dapat diidentifikasi dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.

Di Indonesia, ada 13 sumber gempa dari segmen megathrust, yaitu:

  • Barat Sumatera ada 6 segmen
  • Selatan Jawa ada 3 segmen
  • Selatan Bali hingga Sumba 1 segmen
  • Utara Sulawesi 1 segmen
  • Laut Maluku 1 segmen
  • Utara Papua 1 segmen.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Gempa Terdasyat di Dunia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sesar Kendeng, Sesar Aktif yang Melintang dari Jateng hingga Jatim Sepanjang 300 Kilometer". 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com