Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DKI Sebut 10 Titik Berpotensi Pergerakan Tanah di Jakarta

Kompas.com - 04/12/2022, 13:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, terdapat 10 titik berpotensi pergerakan tanah di Jakarta pada Desember 2022.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat mengatakan, pergerakan tanah ini disebabkan karena tingginya curah hujan.

Ia menegaskan, pergerakan tanah bukan dikarenakan getaran atau guncangan akibat gempa.

"Bukan (gempa). Pergerakan tanah arau potensi longsor. Badan geologi mengistilahkannya demikian," ujar Basuki, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Basuki menjelaskan, prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Mana saja wilayahnya?

Baca juga: Apa Penyebab Gempa M 6,1 Garut? Ini Penjelasan BMKG

10 titik yang berpotensi pergerakan tanah di Jakarta

Berdasarkan informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yaitu:

Jakarta Selatan

  1. Kecamatan Cilandak
  2. Kecamatan Jagakarsa
  3. Kebayoran Baru
  4. Kebayoran Lama
  5. Mampang Prapatan
  6. Pancoran
  7. Pasar Minggu
  8. Pesanggrahan

Jakarta Timur

  1. Kecamatan Kramatjati
  2. Kecamatan Pasar Rebo.

Basuki mengatakan, pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

Hal ini juga perlu diwaspadai terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

"Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ujar Basuki.

Baca juga: 10 Wilayah di Jakarta Berpotensi Alami Gerakan Tanah, Ini Kata PVMBG

Penjelasan PVMBG

Sebelumnya, Kepala PVMBG Andiani pernah menjelaskan terkait kemungkinan gerakan tanah di Jakarta tersebut.

Ia mengatakan, kemungkinan gerakan tanah di Jakarta tergolong rendah pada Maret 2022

Hal tersebut ditilik dari peta potensi gerakan tanah di wilayah DKI Jakarta pada bulan Februari dan Maret 2022.

“Dari peta tersebut terlihat kemungkinan kejadian gerakan tanah di Jakarta rendah,” ujar Andiani, dilansir dari Kompas.com, (5/3/2022).

Adapun perbedaan status zona menengah dan zona tinggi, pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

Terutama untuk wilayah yang berbatasan langsung dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan, atau lereng.

Sementara pada zona tinggi, terjadi jika curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Andiani kembali menjelaskan, jika terjadi gerakan tanah atau yang lebih dikenal dengan longsor, maka bangunan, jalan, dan infrastruktur dapat tertimbun oleh material tanah.

“Gerakan tanah atau biasa dikenal dengan longsor. Efeknya bila ini terjadi maka akan ada bangunan, jalan, atau infrastruktur yang tertimbun oleh material tanah,” lanjut Andiani.

Baca juga: Viral, Video Angin Berputar di Tengah Sawah, Angin Apa Itu? Ini Penjelasan BPBD dan BMKG

Imbauan kepada masyarakat

BPBD DKI mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal, dengan cara:

  1. Selalu melakukan pengecekan daerah potensi longsor seperti tebing, gawir, ataupun tempat lain dengan kemiringan terjal.
  2. Melarang warga tinggal di dekat atau di bawah lereng terjal.
  3. Melakukan penanaman pohon atau pembuatan tanggul penahan di lokasi rawan longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com