KOMPAS.com - Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia telah menembus 10 juta hingga 3 November 2022.
Angka ini meningkat 33,53 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 7,5 juta investor. Artinya, sudah ada 2,5 juta investor baru sepanjang 2022 ini.
Jumlah tersebut didominasi oleh investor lokal dengan proporsi 99,78 persen.
Sementara itu, investor terbesar di pasar modal Indonesia berasal dari industri reksa dana, dengan 9,3 juta investor atau meningkat secara signifikan (36,04 persen) dibandingkan tahun lalu.
Pasar uang menjadi reksa dana dengan jumlah investor terbanyak, yakni 2,47 juta dan disusul oleh reksa dana pendapatan tetap dengan 934.000 investor.
Direktur KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, ini merupakan kabar menggembirakan bagi pasar modal Indonesia. Apalagi, jumlah tersebut didominasi oleh investor lokal.
Menurutnya, hal ini menandakan bahwa investor lokal semakin percaya dan memahami pentingnya investasi pasar modal.
"Dominasi investor lokal diharapkan dapat memberikan ketahanan bagi pasar modal Indonesia apabila diterpa isu global," kata Uriep dalam keterangan resminya, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Daftar Investasi dan Pinjol Ilegal per Agustus 2022
Ia menjelaskan, kepemilikan investor lokal juga terlihat pada setiap jenis instrumen investasi pasar modal, baik saham maupun surat berharga lainnya.
Kondisi ini tak lepas dari kemudahan pembukaan rekening efek, sehingga mampu meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Tren positif pasar modal ini sebelumnya juga disampaikan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Imam Rachman dalam acara Capital Market Summit & Expo 2022 di Jakarta pada 13-15 Oktober.
Imam memaparkan, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2022 mengalami pertumbuhan sebanyak 6,51 persen secara year on year (yoy). Bahkan, IHSG sempat menyentuh posisi all time high pada 13 september 2022 yakni pada level 7.718.
"Kinerja ini cukup menggembirakan di tengah sebagian besar bursa saham dunia menunjukkan kinerja negatif. Selain itu, kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di indonesia juga terus tumbuh," kata Imam.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik di mata para investor.
Ia berharap agar pasar modal Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik, sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Jika 2023 Resesi, Sektor Mana Saja yang Alami Penurunan dan Kenaikan?