Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jalasenastri, Organisasi Istri Prajurit TNI Angkatan Laut

Kompas.com - 23/11/2022, 21:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalasenastri merupakan organisasi para istri prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL.

Sejarah pertumbuhan Jalasenastri erat kaitannya dengan keberadaan organisasi wanita Indonesia yang secara kesatuan telah lahir pada 1928 melalui Kongres Perempuan Indonesia I.

Lantas, seperti apa sejarah Jalasenastri?

Sejarah Jalasenastri

Dilansir dari laman jalasenastri.tnial.mil.id, pergerakan wanita Indonesia sebelumnya masih bersifat kedaerahan, namun menunjukkan langkah yang makin berkembang ke arah nasional.

Para wanita ini bergerak dan berjuang didorong oleh adanya penderitaan akibat penjajahan.

Perkembangan organisasi wanita mencapai puncaknya setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Semua lapisan masyarakat di pelosok Tanah Air bangkit berjuang bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan. Hingga di mana-mana muncul organisasi pejuang.

Seiring dengan perkembangan organisasi wanita pada masa itu, para istri pemuda pelaut yang tersebar di kota-kota pelabuhan dan markas Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), juga mendirikan perkumpulan atas dasar rasa senasib sepenanggungan dan seperjuangan.

Perkumpulan tersebut mempunyai kegiatan untuk membantu perjuangan suami yang berada di garis depan serta memelihara dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Baca juga: Sejarah Persit Kartika Chandra Kirana, Organisasi Istri Anggota TNI AD


Para istri anggota ALRI menghimpun kekuatan

Pada 1946, para istri anggota ALRI di beberapa tempat berusaha menghimpun kekuatan mereka, agar dapat mengemban tugasnya sebagai istri pejuang.

Organisasi istri anggota ALRI tumbuh dengan cepat, baik di Jawa maupun di luar Jawa yang masing-masing berdiri sendiri tanpa ada hubungan dan dengan nama yang berbeda-beda seperti:

  • Persatuan Putri Keluarga Angkatan Laut (PPKAL) di Lawang, Yogyakarta, Tegal, dan Pariaman
  • Ikatan Keluarga Angkatan Laut (IKAL) di Jakarta dan Makassar
  • Ikatan Wanita Angkatan Laut (IWAL) di Surabaya
  • Persatuan Isteri Angkatan Laut (PERIAL) di Tanjung Pinang.

Kondisi seperti ini menimbulkan suatu gagasan dari Ny. Raharti Subijakto selaku istri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) untuk menyatukan seluruh organisasi keluarga Angkatan Laut.

Gagasan mengadakan konferensi untuk menyatukan seluruh organisasi keluarga Angkatan Laut pernah direncanakan pelaksanaannya pada Mei 1955.

Baca juga: Gubernur Akademi Angkatan Laut dari Masa ke Masa, Ini Daftarnya

Namun, rencana tersebut urung terlaksana karena IKAL Jakarta mengalami kesulitan untuk mendapatkan hubungan dengan organisasi keluarga Angkatan Laut di Komando-komando Daerah Maritim (KDM-KDM).

Setelah ada kesepakatan antara IKAL Jakarta dan IWAL Surabaya, kemudian kedua organisasi ini memprakarsai untuk mengadakan pertemuan bagi seluruh organisasi yang ada.

Pertemuan diadakan pada 27-29 Agustus 1957 bertempat di Jalan Diponegoro Nomor 51 Jakarta, yang kemudian dikenal dengan nama Konferensi Jalasenastri.

Konferensi tersebut berhasil membentuk wadah tunggal organisasi, yaitu Jalasenastri.

Selanjutnya, organisasi wanita ALRI yang telah ada di beberapa tempat menjadi cabang Jalasenastri.

Baca juga: Daftar Komandan Korps Marinir TNI AL dari Masa ke Masa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com