Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

Kompas.com - 21/11/2022, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) Polio.

Penetapan kasus KLB Polio tersebut dilakukan setelah ditemukannya satu kasus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh pada anak berinisial A berusia 7 tahun.

Kasus ini dinyatakan sebagai polio setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium Prof. Sri Oemijati, Kemenkes, Jakarta.

Diketahui, anak tersebut belum menerima vaksinasi apapun sehingga Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tak terpenuhi.

Gejala awal kasus polio ini adalah demam, nyeri di persendian, dan kelemahan anggota gerak.

 

Lantas, meskipun hanya satu kasus, mengapa langsung ditetapkan KLB Polio?

Baca juga: Indonesia KLB Polio, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penularannya


Baca juga: Penyakit Polio: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Pencegahannya

Alasan pemerintah tetapkan KLB Polio

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, meskipun hanya satu kasus, penetapan KLB dilakukan karena Indonesia sudah mendapatkan sertifikat eradikasi polio atau Sertifikat Indonesia bebas Polio.

Sertifikat ini diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014.

"Karena Indonesia sudah nyatakan eradikasi tapi ternyata ada (muncul) virus polio liar apalagi virus (polio) tipe 2 yang dianggap sudah enggak ada lagi," kata Maxi, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Dihubungi terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa penetapan KLB ini sudah ada standarnya.

"KLB Polio itu sudah ada standar internasionalnya, 1 kasus pun harus ditetapkan sebagai KLB," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Pihaknya mengapresiasi pernyataan KLB Polio, menurutnya ini merupakan contoh yang baik karena dinyatakan di awal.

Menurutnya, jika aturan regulasi global dan nasional sudah baik, maka respons yang diberikan akan sesuai dengan pendekatan ilmu pengetahuan.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, pada dasarnya polio disebabkan virus yang mudah menular yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Penularan mudah terjadi di daerah dengan kebersihan yang buruk.

Baca juga: Kronologi Penemuan Kasus Polio di Aceh hingga Jadi KLB

Apa itu Polio?

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang termasuk ke dalam golongan human enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Dikutip dari Kemenkes, virus polio terdiri dari beberapa strain, yakni:

  • strain-1 (Brunhilde)
  • strain-2 (Lansig)
  • strain-3 (Leon)

Polio bisa menyerang anak pada usia berapa pun, terutama menyerang anak-anak di bawah lima tahun.

Pada awal abad ke-20, polio merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh negara-negara industri.

Pasalnya, penyakit ini melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Baca juga: Saat Polio Serang Anak 7 Tahun di Aceh, Jadi Wake Up Call untuk Semua Provinsi...

Gejala Polio

Ilustrasi virus polioLive Science Ilustrasi virus polio

Kelumpuhan pada polio biasanya terjadi dalam waktu 7-21 hari setelah virus melewati masa inkubasinya sekitar 3-6 hari.

Polio umumnya tak memunculkan gejala, tetapi beberapa gejala awal yang muncul biasanya meliputi:

  1. demam
  2. kelelahan
  3. sakit kepala
  4. muntah
  5. kekakuan di leher
  6. nyeri di tungkai.

Penderita polio bisa mengalami beberapa kondisi, yakni:

  1. Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  2. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  3. Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Baca juga: 5 Fakta Penting Polio yang Perlu Diketahui Orangtua

Cara penularan Polio

Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Saat seseorang terinfeksi virus polio, maka virus akan menyebar melalui mulut dan berkembang di usus.

Virus ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui feses yang kemudian bisa menyebar ke komunitas dengan cepat terutama jika kebersihan dan sanitasi buruk.

Virus ini tak akan mudah menginfeksi atau akan mati apabila seorang anak sudah mendapatkan imunisasi polio.

Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi dan tidak ada obat untuk polio.

Vaksin aman dan efektif adalah vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).

Baca juga: Gejala Polio Apa Saja dan Bagaimana Cara Penularannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com