Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Pemimpin Dunia soal Rusia-Ukraina di KTT G20?

Kompas.com - 16/11/2022, 15:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sorotan dunia tengah tertuju pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Salah satu isu yang dibicarakan dalam KTT G20 Bali adalah invasi Rusia ke Ukraina.

Berikut ringkasan dari apa yang telah dikatakan pemimpin dunia terkait Rusia-Ukraina, dikutip dari Aljazeera:

Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta para pemimpin G20 untuk mengadopsi rencana perdamaian 10 poin, serta mengakhiri perang secara adil, berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional.

"Ukraina tidak boleh ditawarkan untuk membuat kompromi dengan hati nurani, kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaannya. Kami menghormati aturan dan kami memegang kata-kata kami," kata Zelenskyy melalui video.

Dia menolak negosiasi apa pun yang serupa dengan kesepakatan antara kedua negara pada 2014, setelah Rusia mencaplok Krimea dan mendukung separatis pemberontak di wilayah Donbas, Ukraina.

"Kami tidak akan membiarkan Rusia menunggu, membangun pasukannya, dan kemudian memulai serangkaian teror baru dan destabilisasi global," jelas dia.

"Rupanya, kata-kata Rusia tidak dapat dipercaya, dan tidak akan ada Minsk 3 yang akan dilanggar Rusia segera setelah penandatanganan," sambungnya.

Zelenskyy juga menyerukan agar semua tawanan perang Ukraina dibebaskan, pemulihan keamanan radiasi di Zaporizhzhia, dan kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang dimediasi Turki.

Baca juga: Rusia Bantah Laporan Rudal Hantam Polandia, NATO Hati-hati Beri Tanggapan

Rusia

Berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov,  mengatakan Ukraina menolak untuk berbicara dengan Moskow dan telah mengedepankan kondisi perdamaian yang tidak realistis.

Menurutnya, setiap pembaruan kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam bergantung pada penghapusan hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.

Rusia telah lama mengeluhkan hambatan untuk ekspor semacam itu, meskipun mereka tidak secara langsung dihukum dengan sanksi Barat.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menghadiri pertemuan G20 di Bali. Ketidakhadiran Putin dikonfirmasi Kremlin sebagai kebutuhan untuk berada di Federasi RusiaEPA/MAXIM SHIPENKOV via DW INDONESIA Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menghadiri pertemuan G20 di Bali. Ketidakhadiran Putin dikonfirmasi Kremlin sebagai kebutuhan untuk berada di Federasi Rusia

Indonesia

Presiden Joko Widodo menyerukan persatuan saat membuka KTT G20.

"Kita tidak punya pilihan lain, kolaborasi diperlukan untuk menyelamatkan dunia. G20 harus menjadi katalis untuk pemulihan ekonomi yang inklusif," kata Jokowi.

"Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya," tambahnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com