Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Persyaratan Negosiasi dengan Rusia, Sekjen NATO: Semua Terserah Ukraina

Kompas.com - 15/11/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

DEN HAAG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan keputusan persyaratan apa yang dapat diterima untuk negosiasi guna mengakhiri perang yang dilancarkan Rusia bebas dipilih Ukraina.

Dilansir dari Reuters, Stoltenberg juga mengatakan memperingatkan kekuatan Moskwa seharusnya tidak diremehkan meskipun keberhasilan Ukraina di medan perang baru-baru ini.

Sebelumnya pada hari Senin (14/11/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi kota selatan Kherson yang baru direbut kembali dalam apa yang menandai kemunduran besar ketiga Presiden Rusia Vladimir Putin sejak dimulainya perang pada bulan Februari.

Baca juga: Kepala NATO: Rusia Mundur dari Kherson, Kemenangan bagi Ukraina

“Kita tidak boleh membuat kesalahan dengan meremehkan Rusia. Angkatan bersenjata Rusia memiliki kemampuan yang signifikan, serta sejumlah besar pasukan,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan pejabat pemerintah Belanda di Den Haag.

"Bulan-bulan mendatang akan sulit. Tujuan Putin adalah meninggalkan Ukraina yang dingin dan gelap pada musim dingin ini. Jadi kita harus tetap berada di jalur itu," katanya.

Menggemakan komentar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama akhir pekan, Stoltenberg mengatakan terserah Ukraina untuk memutuskan kapan dan bagaimana ingin bernegosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Stoltenberg: Saatnya Sambut Finlandia dan Swedia Jadi Anggota NATO

"Mereka sekarang membayar harga tertinggi dalam hal hilangnya nyawa dan kerusakan negara. Jadi, Ukraina yang memutuskan persyaratan seperti apa yang dapat diterima bagi mereka," katanya.

“Apa yang terjadi di sekitar meja pada dasarnya terkait dengan situasi di medan perang,” kata Stoltenberg.

Baca juga: Sekjen NATO: Tentara Rusia Telah Gagal di Ukraina

"Jadi yang harus kita lakukan adalah mendukung Ukraina dan memperkuat tangan mereka sehingga pada tahap tertentu dapat ada negosiasi di mana Ukraina berlaku sebagai negara berdaulat yang merdeka di Eropa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com