Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jangan Ada yang "Kelaparan" di Antara Kita

Kompas.com - 12/11/2022, 18:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Padahal jika ditelusuri dari mesin pencari informasi Google, jarak antara lokasi perumahan tempat penemuan jenazah dengan kantor Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat hanya “sepelemparan” kerikil, yakni sekitar 1,3 kilometer. Sementara dengan Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, juga relatif dekat.

Dari perumahan Citra Garden dengan Kantor Suku Dinas Jakarta Barat berjarak 11,4 kilometer atau bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 sekitar 29 menit. Jika berjalan kaki mencapai 1 jam 43 menit.

Kejadian kelaparan akut yang menimpa satu keluarga Perumahan Citra Garden, diperkirakan sudah berlangsung beberapa hari sebelum jenazah-jenazah tersebut ditemukan. Korban kelaparan akut itu terdiri dari ayah, istri, anak, dan kerabat.

Kondisi dalam rumah tidak ada rusak atau hilang. Tidak ada sisa bahan makanan bahkan isi kulkas pun telah kosong (Kompas.com, 11/11/2022).

Sebetulnya warga yang menghuni di sekitar rumah korban sudah memiliki kecurigaan, karena sepekan sebelum penemuan ke empat jenazah tersebut sudah mencium aroma busuk. Belum lagi, beberapa hari sebelumnya petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) berusaha mengonfirmasi rencana pemutusan arus listrik ke anak korban.

Jawaban terakhir dari anak korban supaya arus listrik dimatikan saja dan akan minta dipasang kembali di waktu yang akan datang, ternyata menjadi jawaban terakhir anak korban sebelum terjadi peristiwa yang menggegerkan warga perumahan.

Baca juga: Kematian Misterius Satu Keluarga di Kalideres, Minim Barang Bukti dan Saksi

Berdasar hasil otopsi Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, tidak ditemukan tanda kekerasan pada ke empat jasad tersebut. Ke empat jenazah diperkirakan meninggal di waktu yang berbeda sehingga mengalami poses pembusukkan yang tidak sama waktunya.

Pemeriksaan lambung dan kondisi otot korban juga menunjukkan para korban memang tidak mendapat asupan makan selama berhari-hari sebelum meninggal. Untuk memastikan kematian para korban, pihak kepolisian masih mengadakan pendalaman kasus tersebut.

Semakin Menipisnya Kepedulian Sosial

Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah penyangga Jakarta, apalagi di perkotaan, kepedulian antar warga dari waktu-waktu semakin berkurang. Entah karena alasan kesibukan masing-masing atau semakin menguatnya rasa asosial, serta tidak ingin mencampuri urusan orang lain, menjadi wajah yang biasa di pemukiman-pemukiman real estate bahkan perkampungan sekalipun.

Dari penuturan warga di sekitar rumah korban dan petugas keamanan Perumahan Citra Garden 1, keluarga korban memang dikenal memilih menutup diri. Tetapi kesan dan anggapan “menutup diri” seharusnya bukan menjadi alasan untuk tidak “mengajak”-nya bersosialisasi.

Baca juga: Guru Besar IPB: 50 Persen Rakyat Indonesia Alami Kelaparan Tersembunyi

Pengalaman menjadi ketua Rukun Tetangga/RT memang pengalaman tentang pekerjaan yang “sulit”. Betapa tidak, menyatukan beragam karakter dari warga bukanlah perkara mudah. Memisahkan antar keluarga yang “berantam” hanya karena masalah kotoran kucing, ada tetangga yang “dikeroyok” debt collector karena menunggak tagihan hutang, tetangga berkonflik karena anak-anaknya ribut masalah mainan adalah sedikit contoh “ranah” tugas Ketua RT.

Belum lagi rutinitas administrasi kependudukan, penuntasan iuran penghuni untuk membayar pengangkutan sampah dan pembayaran gaji satuan pengamanan hingga beresnya penerangan lampu lingkungan adalah job desk yang harus dikerjakan Ketua RT.

Mengingat “beratnya” tugas Ketua RT, di pemukiman yang pernah saya tinggali dan saya juga pernah menjabat Ketua RT maka diperlakukan periodesasi jabatan Ketua RT agar semua warga merasakan “amanah” sebagai Ketua RT.

Saya masih teringat dengan tinggal di pemukiman padat di Kawasan Perumnas Depok II Timur, Depok, Jawa Barat, ketika seorang Ketua RT mengeluarkan kebijakan yang disepakati seluruh warga untuk setiap minggu mengumpulkan setekong beras dari setiap rumah.

Cara ini ditempuh Ketua RT karena masih adanya keluarga yang tidak mampu secara ekonomi. Beras yang terkumpul sangat membantu kehidupan ekonomi keluarga yang membutuhkan pertolongan.

Di negeri yang penuh dengan “drama” ini ketika penderitaan seseorang dijadikan konten para pesohor untuk menaikkan adsense dan subscribes harusnya kita semua bisa membantu tetangga-tetangga kita yang tertimpa musibah. Kelaparan itu bukan tontonan tetapi harus menjadi tuntunan kita untuk menggiatkan solidaritas dan saling bahu membahu untuk mengatasi persoalan kemanusian yang paling hakiki.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan masih belum stabilnya kondisi perekonomian pasca pandemi membuat setiap keluarga begitu rentan dengan kestabilan kehidupan.

Di kota metropolitan seperti Jakarta saja masih terjadi kasus kelaparan di Kalideres tersebut, bagaimana pula jika kelaparan dialami warga di Pegunungan Tengah, Papua yang sudah terbiasa mengalami itu? Kelaparan di Lanny Jaya, Papua yang “jauh” dari hingar bingar Jakarta juga hal yang biasa terjadi.

Kematian anak-anak dan usia lanjut karena tidak adanya bahan pangan yang bisa disantap adalah kejadian yang lumrah (Cnnindonesia.com, 4 Agustus 2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Tren
Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tren
Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com