Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kengerian Tragedi Halloween Itaewon: Orang-orang Jatuh seperti Domino hingga Saling Tumpuk

Kompas.com - 31/10/2022, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Halloween Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) malam merupakan acara perayaan Halloween perdana tanpa masker setelah tiga tahun terjebak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, masyarakat beserta turis asing dengan dominasi remaja dan dewasa muda memadati jalan-jalan di distrik Itaweon, Seoul, Korea Selatan.

Celakanya, festival yang seharusnya diisi kegembiraan justru menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat.

Hal ini lantaran pada malam sekitar pukul 22.20 waktu setempat, gang-gang sempit Itaewon berubah menjadi lautan manusia yang berdesak-desakan.

Imbasnya, seperti diberitakan Koreaboo, Senin (31/10/2022), 154 orang meninggal dunia, dengan 98 di antaranya wanita, dan 56 laki-laki.

Bukan hanya warga lokal, warga asing juga menjadi korban dalam tragedi ini, yakni sebanyak 26 orang dari total korban tewas.

Baca juga: Deretan Pesta yang Berujung Duka, Termasuk Tragedi Halloween Itaewon

Kesaksian akan kengerian Tragedi Halloween Itaewon

Seorang saksi berusia 20-an membagikan pengalaman mengerikannya menyaksikan kematian orang-orang di Tragedi Halloween Itaewon.

Dilansir dari pemberitaan The Korean Times, Minggu (30/10/2022), saksi tersebut bahkan sempat menggotong sejumlah korban meninggal.

Saksi yang tidak mau disebutkan namanya ini menceritakan, banyak orang berteriak di gang sempit selebar 3,2 meter.

Dirinya pun bergegas ke sana dan mendapati pemandangan beberapa orang tidak sadarkan diri, terjebak, dan terinjak-injak.

Dia juga melihat satu orang yang masih hidup dalam posisi jatuh dengan mayat di atasnya.

"Saya berhasil menyeret keluar satu orang yang terkubur di bawah mayat. Saya sangat bersyukur bisa menyelamatkan satu nyawa," kata saksi yang bekerja di sebuah toko di Itaewon kepada Kantor Berita Yonhap, Minggu malam.

Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon, Ini Penyebabnya Menurut Teori Warga

Orang-orang terjatuh seperti domino dan saling bertumpuk

Kesaksian lain menceritakan, kepadatan massa mencapai titik di mana orang-orang terjebak di tempat dan sama sekali tidak dapat bergerak.

Desas-desus mengatakan, orang-orang bergegas menuju satu titik untuk melihat seorang selebriti, seperti dilaporkan oleh The Korean Times, Minggu (30/10/2022).

Situasi pun berubah kacau saat beberapa orang di tengah kerumunan di gang sempit dan miring (menanjak) itu tersandung dan jatuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com