Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2022, 09:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Halloween di distrik Itaewon, Seoul, menyisakan duka mendalam bagi Korea Selatan.

Sebanyak 153 orang meninggal dunia dalam kerumunan massa mengerikan di pesta Halloween terbesar setelah pembatasan Covid-19 dibuka.

Puluhan ribu orang berbondong-bondong ke jalan-jalan Itaewon untuk merayakan Halloween, berkumpul dengan teman-teman dan bersenang-senang.

Insiden itu terjadi di sisi jalan sempit dekat stasiun Itaewon yang menghubungkan banyak bar dan klub dari jalan utama.

Meskipun Halloween bukanlah hari libur tradisional Korea, tapi ajang tersebut telah menjadi tradisi perayaan tahunan dan Itaewon dikenal sebagai tempat untuk menggelar acara semacam itu.

Baca juga: Korea Selatan Berduka, Warga Minta Penjelasan atas Tewasnya 153 Orang dalam Tragedi Halloween Itaewon


Sisa-sisa insiden masih terpampang jelas di jalanan Itaewon, hingga Minggu (30/10/2022).

Pada Minggu sore, warga berkumpul di belakang pita polisi di sekitar stasiun Itaewon untuk memberi penghormatan kepada korban dan mencoba memahami apa yang terjadi beberapa jam sebelumnya.

Ini merupakan salah satu bencana terburuk yang pernah dialami Korea Selatan selama bertahun-tahun.

Penyebab pasti dari kerumunan massa masih belum diketahui, tetapi banyak warga di belakang garis polisi ingin berbagi teori mereka.

"Ini pasti terjadi. Seharusnya ada pengendalian massa," kata seorang warga, dikutip dari The Guardian.

"Anda tak akan pernah bisa mengendalikan orang sebanyak itu," kata seorang wanita di sampingnya.

Baca juga: Google Tandai Tragedi Halloween Itaewon sebagai Kejadian Darurat

Jenazah para korban tewas dari tragedi Halloween Itaewon di distrik ibu kota Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Para korban diyakini tewas karena gagal jantung akibat berdesakan dan terinjak-injak dalam kerumunan ribuan orang yang merayakan pesta Halloween.AFP/YELIM LEE Jenazah para korban tewas dari tragedi Halloween Itaewon di distrik ibu kota Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Para korban diyakini tewas karena gagal jantung akibat berdesakan dan terinjak-injak dalam kerumunan ribuan orang yang merayakan pesta Halloween.

Beberapa mengklaim seorang vlogger terkenal telah turun ke jalan, menyebabkan kehebohan di area yang sudah penuh sesak.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.

Detailnya masih belum ada, tetapi kesaksian dan rekaman media sosial menunjukkan banyak orang jatuh ke tanah di jalur sempit, sementara yang lain saling mendorong untuk masuk atau meninggalkannya.

Kim Ye-ji, seorang wanita muda dari Seoul yang ikut merayakan Halloween, tiba untuk meletakkan bunga di dekat pintu keluar stasiun Itaewon.

Menurutnya, gambar kantong mayat yang berjejer di jalanan sangat mengecewakan dan mengundang tangis.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Saya merasa kasihan dengan keluarga korban. Saya tidak percaya ketika melihat gambar di media sosial. Ini memilukan dan disayangkan," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com