Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Perubahan Warna Urine Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Kompas.com - 19/10/2022, 13:25 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut di Indonesia menyerang anak-anak dengan rentang usia kurang dari 18 tahun.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, kasus gagal ginjal akut paling banyak terjadi pada balita, yakni usia 1-5 tahun.

Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman mengatakan, terdapat beberapa gejala awal dari penyakit gagal ginjal akut ini.

Gejala itu mulai dari gangguan SPA, warna urine yang berbeda hingga volume urine yang berkurang.

"Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal. Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine," kata dr. Yanti, dilansir dari situs Kemenkes.

Baca juga: Sudah 155 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, tapi Penyebab Belum Diketahui

Warna urine penderita gagal ginjal akut

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Dilansir dari laman instagram @Kemenkes, disebutkan bahwa gagal ginjal akut pada anak dikenal juga dengan Acute Kidney Injury (AKI).

Gejala ini terjadi ketika adanya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal.

Umumnya, akan ditandai dengan perubahan warna urine menjadi coklat.

Kemudian gelaja berikutnya ditandai dengan penurunan volume urine hingga si penderita tidak buang air kecil sama sekali.

Oleh karena itu, bagi orang tua sebaiknya lebih waspada dengan aktif melakukan pemantauan tanda bahaya umum serta pemantauan jumlah dan warna urine (pekat atau kecoklatan) di rumah.

Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan mengonsumsi air putih.

Baca juga: BPOM Larang 2 Zat dalam Produk Obat Sirup Imbas Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius

Gejala gagal ginjal akut

Dilansir dari Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tentang Tata Laksana dan Menejemen Klinis Atypical Progressive Acute Kidney Injury, terdapat beberapa gejala gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai oleh orang tua.

Gejala gagal ginjal akut misterius itu di antaranya:

  • Terjadi pada balita dan anak-anak yang berusia 0-18 tahun
  • Mengalami demam
  • Terdapat gejala infeksi saluran pernapasan akut, seperit batuk dan pilek
  • Mengalami gejala infeksi saluran cerna, berupa diare, mual, dan muntah
  • Warna urine berubah menjadi coklat hingga tidak buang air sama sekali.

"Bila anak mengalami gejala dan tanda disertai dengan volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak anda ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar dr. Yanti.

Setibanya di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal yang menurun.

Jika fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan mendapatkan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi.

Baca juga: Gejala Awal Gagal Ginjal Akut pada Anak, Cermati Sebelum Terlambat

Kasus gagal ginjal akut di Indonesia

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, 192 kasus gagal ginjal akut di Indonesia tercatat di 20 provinsi hingga Selasa (18/10/2022).

Data kasus gagal ginjal akut tersebut berasal dari cabang IDAI yang diterima dari kasus kumulatif sejak Januari 2022.

Perinciannya, 2 kasus pada Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus pada bulan Mei, 3 kasus pada Juni, 9 kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, dan 81 kasus di bulan September.

Dokter Yanti mengatakan bahwa peningkatan kasus gagal ginjal akut di Indonesia terjadi mulai September 2022.

"Gagal Ginjal Akut pada Anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September," terangnya, dilansir dari situs Kemenkes.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022), kasus gagal ginjal akut telah terjadi di 20 provinsi di Indonesia.

Hingga berita ini ditulis, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan total mencapai 50 kasus. Kemudian diikuti Jawa Barat sebanyak 24 kasus, dan Jawa Timur 24 kasus.

Sementara Sumatera Barat melaporkan 21 kasus, Aceh 18 kasus, Bali 17 kasus, sedangkan provinsi lainnya berkisar antara 1-2 kasus gagal ginjal akut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com