Pada tahun-tahun berikutnya, Roy gagal melawan tuntutan hukum pemerintah Inggris yang mempertanyakan legalitas pendudukannya atas benteng tersebut. Diputuskan bahwa "Knock John" berada di bawah yurisdiksi Inggris.
Roy kembali melanjutkan untuk menduduki Roughs Tower pada malam Natal 1966, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali stasiun radionya yang tidak aktif.
Setelah berkonsultasi dengan pengacaranya, Roy memutuskan untuk mendeklarasikan pulau benteng ini sebagai negara merdeka bernama "Sealand".
Pada tanggal 2 September 1967, ditemani oleh istrinya Joan, dua anak, dan beberapa temannya, Roy mendeklarasikan Kerajaan Sealand.
Berdirinya negara ini ditandai dengan pengibaran bendera yang baru dirancang. Roy juga memberi gelar baru untuk istri tercintanya dengan sebutan "Putri Joan".
Baca juga: Daftar 10 Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Ketika mengembangkan reputasi Sealand, mereka mulai mengeluarkan mata uang, perangko, dan bahkan paspor mereka sendiri, dikutip dari History of Yesterday.
Hanya 300 paspor yang telah dikeluarkan sejauh ini selama bertahun-tahun dan hanya untuk orang-orang yang dapat dipercaya oleh Kerajaan Sealand.
Negara baru ini pun menarik perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka ingin mengklaim dan akhirnya memulai perang kecil.
Pada 1978, platform angkatan laut Sealand dibakar dan keluarga itu disandera oleh seorang pengacara Jerman bernama Achenbach yang berpura-pura menjadi Perdana Menteri Sealand.
Dia menyewa beberapa tentara bayaran dan mengambil alih Sealand.
Peristiwa itu cukup penting sehingga pemerintah Inggris dan Jerman terlibat untuk meredakan seluruh situasi.
Pada titik tertentu, Roy Bates bisa mengambil alih platform angkatan laut, serta menyandera Achenbach dan anak buahnya.
Hal ini membuat pemerintah Jerman mengirim seorang diplomat untuk berunding dengan Roy dan membebaskan Achenbach.
Namun, Roy Bates menganggap bahwa mengirim diplomat ke Sealand berarti Jerman mengakui Sealand sebagai negara yang sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.