Kisah Kelahiran Nabi Muhammad dan Ucapan Menyambut Maulid Nabi 2022

KOMPAS.com - Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari kelahiran Nabi setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah.

Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022. 

Dikutip dari laman NU, perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat sejak tahun kedua Hijriah.

Kini, Maulid Nabi menjadi sebuah bentuk penghormatan dan keteladanan Nabi Muhammad melalui berbagai macam kegiatan budaya, ritual, dan keagamaan.

Sebagai manusia paling mulia, Nabi Muhammad hidup dengan penuh rintangan bahkan sejak lahir.

Baca juga: 30 Link Twibbon dan Ucapan Selamat Memperingati Maulid Nabi 2022

Lantas, seperti apa kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW?

Kisah kelahiran Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW merupakan keturunan Bani Hasyim, salah satu klan Suku Quraisy yang paling dihormati.

Nabi Muhmmad adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib dari Bani Hasyim dan Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah.

Dilansir dari Kompas.com, terdapat beberapa pendapat terkait tanggal, bulan, dan tahun lahir Nabi Muhammad.

Baca juga: Jadwal Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2022 dan Sejarahnya

Kendati demikian, pendapat paling populer dan paling diyakini adalah pada 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah atau 22 April 571 Masehi.

Pada masa itu, Raja Abrahah dengan pasukan yang menunggangi gajah hendak menyerang Kabah di Mekkah.

Namun, kawanan burung Ababil dengan batu dari tanah terbakar berhasil menumpas pasukan gajah yang tampak gagah. Inilah mengapa pada saat itu disebut dengan tahun Gajah.

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepatnya saat kandungan Aminah masih berusia 2 bulan, Abdullah meninggal dunia.

Nabi pun lahir dalam kondisi yatim karena meninggalnya sang ayah.

Baca juga: Sejarah Madinah, Kota Peristirahatan Terakhir Nabi Muhammad SAW

ROSYID A AZHAR Warga Desa Bongo membawa kue kolombengi yang menghias tolangga (usungan) dari rumah ke masjid tua. Atraksi wisata ini dilakukan saat perayaan walima (Maulid Nabi Muhammad). Warga juga menghias desa dengan janur, dan membaca dikili (zikir) di masjid semalam suntuk,

Sesaat setelah lahir, kakeknya, Abdul Muthalib, membawa Nabi mengelilingi Kabah sebagai tanda syukur. Ia juga memberi nama Muhammad, yang berarti orang terpuji.