"Ke depan akan dikembangkan registrasi online melalui aplikasi KAI Access," imbuh dia.
Baca juga: Penjelasan KAI soal Keluhan Fasilitas Kereta Ekonomi Premium
Untuk menikmati fasilitas tersebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya.
Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP reader, kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.
Jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan.
Baca juga: Video Viral Penumpang KRL Panik Diserbu Laron, Bagaimana Ceritanya?
Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.
"Cukup 1 detik waktu yang dibutuhkan untuk memastikan wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI. Hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean proses boarding," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah netizen di media sosial mengkritik penggunaan fitur boarding baru di stasiun yang menggunakan sistem face recognition atau pengenalan wajah.
Tak sedikit yang mempertanyakan mengenai keamanan dari cara boarding baru tersebut.
“Jadi KAI akan punya file wajah penumpang saat check in? Kalau kalian kena hack, kumplit lah sudah paket e-KTP, record perjalanan, dan wajah terkini penumpang tersebar? Gusti. No,” tulis salah satu akun mengomentari postingan akun resmi KAI.
Baca juga: Penjelasan KAI soal Video Viral Penumpang KRL Bayar di Dalam Kereta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.