Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] 35 Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022

Kompas.com - 01/10/2022, 05:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Berita perihal twibbon Hari Kesaktian Pancasila menjadi yang terbanyak mendapat perhatian pembaca.

Selanjutnya, ada pula berita mengenai penyakit meningitis dan sejarah Gerwani.

Populer Tren

Berikut ini 5 berita Populer Tren sepanjang Jumat (30/9/2022) hingga Sabtu (1/10/2022).

1. Twibbon Hari Kesaktian Pancasila dan cara membuatnya

Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Oktober.

Ada beragam cara untuk menyemarakkan Hari Kesaktian Pancasila, salah satunya dengan memasang foto profil di media sosial dengan tema Hari Kesaktian Pancasila.

Cara ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan template twibbon Hari Kesaktian Pancasila yang tersedia di situs Twibbonzone.

Ragam twibbon Hari Kesaktian Pancasila itu bisa diakses secara gratis baik menggunakan ponsel maupun laptop.

Cara unduh dan pakai twibbon Hari Kesaktian Pancasila bisa disimak di sini: 

35 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 dan Cara Membuatnya

 

2. Mengenal penyakit Meningitis

Meningitis adalah suatu penyakit yang terjadi karena peradangan atau infeksi pada sistem selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Dengan gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala, membuat meningitis terkadang sulit dikenali.

Namun, ada beberapa gejala yang paling umum pada pasien dengan meningitis.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Mengenal Penyakit Meningitis, Gejala dan Penyebabnya

3. Sejarah Gerwani

Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) adalah organisasi wanita yang disinyalir terlibat dalam aksi G-30-S.

Gerwani dianggap sebagai salah satu organisasi onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI) dan memiliki citra buruk.

Kendati demikian, organisasi yang sudah dibubarkan ini tetap menghiasi sejarah pergerakan perempuan.

Saat dibentuk, Gerwani tidak mengarah pada PKI sama sekali. Organisasi ini pertama kali dibentuk dengan nama Gerakan Wanita Istri Sedar atau Gerwis.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia yang Dikaitkan dengan Aksi G-30-S

 

4. Alasan Hong Kong tarik Mie Sedaap

Mi instan asal Indonesia, Mie Sedaap Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle ditarik dari peredaran di Hong Kong pada 27 September 2022.

Penarikan itu dilakukan oleh Center for Food Safety (CFS) atau Badan Keamanan dan Kebersihan Pangan di Hong Kong.

Apa yang menyebabkan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle ditarik dari peredaran?

Berita selengkapnya bisa disimak di sini: 

Alasan Hong Kong Tarik Peredaran Mie Sedaap Korean Spicy

5. Mengapa ketiak bau meski pakai deodoran

Salah satu cara mencegah bau badan atau bau keringat adalah menggunakan deodoran. Karena di ketiak lah, biasanya bau badan terpusat.

Pemakaian deodoran diharapkan bisa membunuh bakteri yang bisa menyebabkan keringat berbau tak enak.

Selain itu, pemakaian deodoran yang biasanya dilengkapi dengan pewangi, diharapkan juga bisa menutup bau keringat yang mungkin masih ada.

Namun sayang, pemakaian deodoran pada beberapa orang terkadang tak berhasil. Alias keringat masih terus membanjir dan menimbulkan aroma tak sedap.

Berita selengkapnya bisa disimak di sini: 

Mengapa Ketiak Tetap Berbau meski Sudah Pakai Deodoran?

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com