Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Raja Charles III dan Islam

Kompas.com - 16/09/2022, 09:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MESKI sempat diragukan berbagai pihak serta mengalami kegagalan pernikahan dengan Diana Spenser, akhirnya Pangeran Charles dinobatkan sebagai Raja Charles III. Di samping gelar keduniawian, Raja Charles III memperoleh gelar Defender of Faith serta Supreme Governor of Church of England.

Pada masa masih belum menjadi raja, Charles sudah dikenal akrab dengan Islam dan muslimin. Pada berbagai kesempatan Charles secara terbuka memaklumatkan penghormatan serta penghargaan terhadap Islam.

Tatkala saya memperoleh kehormatan untuk makan siang bersama Pangeran Charles di Toba Brasserie Hotel Borobudur Jakarta tahun 1989, topik utama perbincangan di meja makan siang adalah jamu dan Islam.

Baca juga: Beda Gaya Kekuasaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II

Belajar bahasa Arab

Biographer Raja Charles III, Robert Jobson berkisah di dalam buku Charles at Seventy: Thoughts, Hope and Dreams bagaimana putra Ratu Elisabeth II belajar bahasa Arab demi lebih mampu menghayati Al Quran bahkan membubuhkan tanda tangan pada surat-surat resmi kepada para pemimpin Islam dengan aksara Arab.

Ketika islamophobia mulai merambah Eropa termasuk Inggris, adalah Charles yang meresmikan Oxford Centre for Islamic Studies di Universitas Oxford. Pada upacara bersejarah tersebut, Pangeran Charles menyampaikan orasi legendaris dengan judul “Islam and the West” demi meluruskan pandangan bengkok masyarakat Barat terhadap Islam.

If there is much misunderstanding in the West about the nature of Islam, there is also much ignorance about the debt our own culture and civilisation owe to the Islamic world. It is a failure which stems, I think, from the straitjacket of history which we have inherited, Islam had .preserved a metaphysical and unified view of ourselves and the world around us , which the West had lost during the indhstrial revolution,“ kata Pangeran Charles.

Mengenai tuduhan bahwa Islam adalah agama ekstremis, Pangeran Charles nenegaskan, “We must not be tempted to believe that extremism is in some way the hallmark and essence of the Muslim. Extremism is no more the monopoly of Islam than it is the monopoly of other religions, including Christianity.”

Pangeran Charles menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi berdasar keteladanan sikap dan perilaku Nabi Muhammad s.a.w. Maka Pangeran Charles tidak membenarkan Salman Rusdhie maupun kartun Denmark serta Charlie Hebdo melecehkan Nabi Muhammad s.a.w.

Tahun 2013, Pangeran Charles berpidato di hadapan para peserta World Islamic Economic Forum di London. “It is surely a good idea to explore how the spirit inherent in the "moral economy" of Islam could enable a just and ethical approach towards the management of systemic risk in economics, in business and finance,” kata dia dalam pidatonya itu.

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, secara menyejukkan Pangeran Charles mengajak setiap orang belajar kearifan Islam.

Not only the generosity, but also abstention, gratefulness and togetherness in prayer which will give great comfort to many across the world . The generosity of spirit and kind-hearted hospitality of Muslims does not cease to astound me and I am sure that as we enter more uncertain times … the Muslim community will again be a source of immense charitable giving this Ramadan,” ujar Charles.

Baca juga: Raja Charles III Marah gara-gara Pulpen Bocor, sampai Mengumpat

Diharapkan jadi pemimpin dunia yang merawat kerukunan antar umat beragama

Pada hakikatnya, layak diyakini bahwa Raja Charles III pasti tidak tergolong ke kelompok para penyandang islamophobia. Jelas bahwa Charles bertolak belakang dengan Donald Trump dalam hal pandangan serta pemahaman tentang Islam.

Maka wajar apabila majalah Time menyampaikan harapan bahwa Raja Charles III dapat utama ikut berperan sebagai tokoh pemimpin dunia yang merawat kerukunan antar umat beragama di planet Bumi demi merajut perdamaian dunia pada belahan pertama abad 21.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com