Pemerintah indonesia menyubsidi BBM RON 90 (Pertalite) dan RON 92 (Pertamax). Sementara itu, Pemerintah Malaysia hanya menyubsidi BBM di atas RON 95 karena negara itu sudah tidak menjual BBM RON di bawah 92.
"Di Malaysia itu mereka hanya menyubsidi yang RON 95 ke atas karena yang di bawah RON 92 itu memang susah nyarinya. Nah, itu yang membuat angka subsidinya yang RON atas itu lebih murah daripada indonesia karena memang subsidinya di situ," jelas Eddy.
Baca juga: Bisa Ajukan Diri Sendiri, Ini Cara Daftar BLT BBM Pakai Aplikasi
Menurut Eddy, faktor lain yang memengaruhi harga minyak di Indonesia naik ketika di Malaysia turun adalah keterbukaan Pemerintah Malaysia terhadap tren harga minyak dunia.
"Ada satu hal lagi yang membedakan ini, Malaysia itu dalam pengenaan harga itu mereka lebih terus terang. Kenapa? karena saya kira masyarakat Malaysia itu lebih dewasa dalam menyikapi penurunan atau kenaikan harga," kata Eddy.
Jadi, Eddy mengimbuhkan, pada waktu krisis minyak, Malaysia sudah menaikkan harga BBM. Lalu, ketika saat ini harga minyak dunia turun, mereka juga bisa menurunkan harga BBM.
"Nah, Indonesia itu enggak. Waktu harga minyak udah naik, Pemerintah Indonesia itu masih ngotot untuk mempertahankan harga supaya masyarakat tidak protes," terang Eddy.
Oleh karena itu, pada titik ketika APBN Indonesia sudah tidak mampu membendung pembengkakan nilai subsidi, Pemerintah Indonesia terpaksa mengurangi subsidi sehingga harga BBM naik di tengah tren penurunan harga minyak global.
"Ini jadi pelajaran buat pemerintah bagaimana berkomunikasi dan menyosialisasikan kebijakan dengan baik ke masyarakat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.