Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Di Balik Dapur Podcast Aiman Witjaksono dan BEGINU

Kompas.com - 27/08/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Apakah kamu tahu kalau dua jurnalis ternama Indonesia, Aiman Witjaksono dan Wisnu Nugroho, punya program siniar (podcast)-nya masing-masing?

Setelah sekian lama menghiasi dunia pertelevisian Indonesia dengan program-program jurnalisme investigasinya, pada bulan Desember 2021 lalu, Aiman Witjaksono, Jurnalis Senior dan Pembawa Berita di Kompas TV, bersama Medio Podcast Network, Trusty Talent Management, dan Kompas TV meluncurkan program siniar atas nama dirinya.

Siniar Aiman Witjaksono ini membahas sekumpulan kisah yang belum pernah terungkap di balik investigasi program AIMAN secara eksklusif dan mendalam. Selain itu, di musim keduanya sekarang, siniar ini membahas gaya hidup seorang Aiman yang belum pernah diungkapkan ke publik.

Baca juga: Kisah Street Artist Gindring Waste yang Inspiratif

Di sisi lain, Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi KOMPAS.com, ternyata sudah dulu mentransformasi program miliknya, BEGINU, yang sudah tayang selama dua musim di kanal YouTube Kompas.com untuk hadir dalam bentuk siniar pada Agustus tahun lalu.

Berbeda dengan Aiman, siniar BEGINU milik Wisnu lebih mengangkat kisah pergumulan hidup tokoh-tokoh masyarakat melalui wawancara. Beberapa di antaranya mengangkat kisah hidup musisi Jason Ranti, politikus Ganjar Pranowo, hingga seniman Didik Nini Thowok.

Lantas, sebagai perayaan ulang tahun pertama, produser-produser siniar Medio berkumpul untuk membahas suka duka ketika mengembangkan siniarnya masing-masing selama satu tahun terakhir. Tak terkecuali produser siniar Aiman Witjaksono dan BEGINU.

Melalui episode siniar (podcast) Beginu edisi Spesial #MedioSetahun bertajuk “Belajar Hidup Ala Aiman dan BEGINU”, Fandhi Gautama, Producer siniar Aiman Witjaksono dan BEGINU, bersama Gregorious Amadeo, Co-Producer siniar yang sama, akan berbicara tentang pembelajaran penting yang didapat selama mengenal kedua figur yang menjadi host siniar tersebut, Aiman Witjaksono dan Wisnu Nugroho.

Kedua siniar tersebut berada di bawah naungan Medio Podcast Network, sebuah bagian produksi siniar di bawah KG Media, yang pada bulan Juni lalu merayakan ulang tahun pertamanya.

Sebagai permulaan, Fandhi pertama-tama bercerita tentang bagaimana respons dirinya ketika pertama kali dilimpahkan tanggung jawab untuk mengelola kedua siniar tersebut sekaligus.

“(Awalnya) agak trust issues ke diri gue sendiri karena megang dua podcast yang talent-nya itu (punya) nama besar banget. Misalkan, Mas Aiman, siapa yang gak kenal jurnalis investigasi ternama di Indonesia (tersebut)? Terus juga Pemimpin Redaksi (KOMPAS.com), Mas Inu,” ungkap Fandhi.

Meskipun begitu, dengan segala proses yang ada, pada akhirnya segala keresahan yang Fandhi alami dapat diatasi dengan baik. Bahkan, ia sekarang menganggapnya sebagai tantangan untuk dapat mendorong kreativitas dan meningkatkan performance siniar yang diproduseri.

“Mereka punya nama besar, dan lu harus bisa menjaga nama mereka dengan baik juga,” ucap Fandhi dengan optimis.

Setelah Fandhi, Deo yang sekarang giliran bercerita tentang tantangannya menjadi Co-Produser kedua siniar tersebut.

“Kalau dari segi BEGINU, (kita berusaha) membuat versi Spotify untuk bisa memberikan sentuhan-sentuhan audio dan bagaimana caranya bisa mem-present lebih enak di versi audio,” ujar Deo.

Baca juga: Berdamai dengan Quarter Life Crisis

“Dan untuk Aiman adalah bagaimana caranya untuk bisa men-create konten yang bisa memenuhi rasa haus para penggemar-penggemar Aiman, apalagi mereka yang ngikutin program AIMAN di TV,” tambahnya.

Masih banyak lagi kisah di balik dapur siniar Aiman Witjaksono dan BEGINU yang diceritakan oleh Fandhi dan Deo. Dengarkan lebih lengkapnya dalam episode siniar Beginu edisi Spesial #MedioSetahun bertajuk “Belajar Hidup Ala Aiman dan BEGINU” di Spotify.

Beginu merupakan siniar yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, seorang jurnalis, penulis, sekaligus Pemimpin Redaksi Kompas.com. Di sana, ia membahas pergumulan, paradoks, pengalaman berkesadaran dalam hidup bersosok manusia.

Dengarkan Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/beginu_specials.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com