Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi Diperiksa 12 Jam, Tidak Ditahan dan Diizinkan Pulang

Kompas.com - 27/08/2022, 10:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat dengan salah satu tersangka mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Ferdy Sambo terus mendapat perhatian publik.

Terbaru, kepolisian telah memeriksa istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi selama 12 jam. 

Namun meskipun telah diperiksa 12 jam, polisi menyebut pemeriksaan tersebut belum selesai dan masih akan dilanjutkan pekan depan. 

Putri Candrawathi belum ditahan

Pihak kepolisian belum menahan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi meski berstatus tersangka dan sudah dinyatakan sehat.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Putri diizinkan pulang ke rumah dengan status tersangka.

Dedi memastikan, Putri akan selalu diawasi penyidik meski diizinkan pulang. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak luar yang berpotensi mengubah keterangannya.

"Penyidik sudah mengantisipasi itu semuanya, masalah teknis dan taktis penyidik tentu sudah sangat paham," kata Dedi di Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Kadiv Propam: Pengajuan Banding Irjen Ferdy Sambo Sedang Berproses

Rekonstruksi dengan 5 tersangka

Dedi menuturkan, tim khusus (Timsus) Polri dijadwalkan akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022).

Menurutnya, rekonstruksi akan digelar di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan dengan menghadirkan kelima tersangka.

"Informasi kedua dari Pak Direktur Tindak Pidana Umum (Brigjen Andi Rian) rencana pada Selasa 30 Agustus akan dilaksanakan rekonstruksi di TKP Duren Tiga dengan menghadirkan seluruh tersangka," jelas dia.

Saat rekonstruksi, para tersangka nantinya akan didampingi oleh pengacara masing-masing.

Pihak kepolisian juga akan mengajak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) agar berjalan secara transparan.

Baca juga: Rangkuman Pemeriksaan Putri Candrawathi: Berlangsung 12 Jam, Tidak Ditahan, dan Masih Berlanjut Pekan Depan

 

Sambo dan Putri dilaporkan ke polisi

Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin melaporkan Sambo dan istrinya atas dugaan laporan palsu terkait kematian Brigadir J.

Kamaruddin mengatakan, keduanya diduga melanggar Pasal 317 dan 318 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) terkait laporan palsu.

Menurutnya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dianggap memiliki historis pembuatan laporan kepada pihak kepolisian saat awal kasus kematian Brigadir J.

Sambo juga diduga membuat laporan polisi terkait ancaman pembunuhan yang disebut dialami istrinya.

Sementara Putri membuat laporan terkait dengan tindak pidana kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Selanjutnya, Kamaruddin juga berencana melaporkan Sambo dan Putri terkait dengan tindak pencurian dan penghilangan barang pribadi Brigadir J.

Baca juga: Pengacara Brigadir J Desak Polisi Segera Tahan Istri Ferdy Sambo

Polri tak akan proses surat pengunduran diri Sambo

Soal surat pengunduran diri Sambo, Dedi memastikan bahwa pihak kepolisian tidak akan memprosesnya.

Selain itu, surat pengunduran diri itu juga tidak memengaruhi hasil putusan sidang komisi kode etik Polri (KKEP).

Dari putusan sidang itu, diketahui bahwa Sambo diberi sanksi penahanan selama 21 hari dan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Kak Seto dampingi anak Sambo

Ketua Lembaga Perindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi akan bertemu dengan anak Sambo untuk mengecek kondisi mereka.

Menurutnya, perlindungan anak-anak tersangka perlu diberikan terlepas dari status orangtuanya.

Hal ini sempat ia sampaikan pula kepada Polri saat dimintai pendapat mengenai anak-anak Putri Candrawathi di Mabes Polri.

"Pada waktu pembicaraan di mana hadir juga dari unsur KPAI dan pemerintah, dan ada Komnas Perempuan. Tentu juga saat ditanya anak, ya saya harus melihat anaknya. Kemudian diarahkan untuk bertemu dengan anaknya, sebaiknya koordinasi dengan Bapaknya. Begitu," jelas dia.

(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Singgih Wiryono, Rahel Narda Chaterine | Editor: Krisiandi, Bagus Santoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com