Tak hanya itu, hewan lain dengan ukuran lebih besar, seperti kepiting, bulu babi, dan belut juga masih ditemukan, meski jarang.
Terlepas dari lingkungannya yang ekstrem, para peneliti menganggap bahwa The Lost City yang penuh dengan kehidupan ini layak untuk mendapat perhatian dan perlindungan.
Baca juga: Benarkah Pencairan Es di Kutub Tak Akan Meningkatkan Volume Air Laut? Ini Kata Ahli
Hidrokarbon yang dihasilkan oleh lubang The Lost City tidak berasal dari karbon dioksida yang ada di atmosfer maupun sinar matahari.
Melainkan, karena adanya reaksi kimia di dasar laut dalam.
Lantaran hidrokarbon merupakan bahan penyusun kehidupan, menurut peneliti, kemungkinan kehidupan awal bermula dari habitat seperti di The Lost City.
Bukan hanya di bumi, kehidupan serupa juga mungkin terjadi di planet lain, seperti Mars.
Selain itu, tak seperti black smokers atau lubang hidrotermal yang mengeluarkan partikel sulfida gelap, ekosistem di The Lost City tak bergantung pada panas magma.
Black smokers menghasilkan sebagian besar mineral kaya akan besi dan belerang. Sementara The Lost City, menghasilkan hidrogen dan metana yang mencapai 100 kali lebih banyak.
Baca juga: Penemuan Fosil Ikan Jurassic di Peternakan Inggris, Masih Lengkap Sisik dan Rongga Matanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.