Kisah Farel Prayoga, Dulu Kerap Mengamen dengan Ayahnya, Kini Tampil di Istana Merdeka

KOMPAS.com - Farel Prayoga, penyanyi cilik asal Banyuwangi, Jawa Timur, viral di media sosial, usai aksi menyanyikan lagu "Ojo Dibandingke" Denny Caknan.

Nama Farel kian tenar setelah diundang memeriahkan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2022 lalu.

Penampilan Farel sukses mengguncang Istana Merdeka dan membuat sejumlah pejabat asyik berjoget.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com (17/8/2022), beberapa pejabat yang larut dalam nyanyian Farel, antara lain Menhan Prabowo Subianto, KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Presiden Joko Widodo pun turut berjoget, diiringi Ibu Negara Iriana yang menyaksikan penampilan dengan antusias.

Di balik kemeriahan penampilannya, ada kisah haru yang terkandung dalam diri Farel dan keluarga.

Lantas, siapa Farel Prayoga, dan bagaimana kisahnya?

Baca juga: Cerita Abah Lala, Pencipta Lagu Ojo Dibandingke yang Bergema di Istana Merdeka

Dulu kerap mengamen bersama ayah

KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Penyanyi cilik Farel Prayoga, bercerita 3 bulan lalu masih mengamen di pasar-pasar dan kampung di daerahnya.

Jauh sebelum penampilannya membawakan lagu "Ojo Dibandingke" viral, Farel kerap mengamen di wilayah Banyuwangi setiap pulang sekolah.

Tak sendiri, kegiatan mengamen sejak 2020 ini ia lakukan bersama sang ayah, Joko Suyoto.

Selain menyalurkan hobi menyanyi, kegiatan mengamen dipilih Farel untuk mendapatkan uang saku tambahan.

Bukan hanya mengamen di jalan, Farel pun kerap diundang untuk bernyanyi di berbagai hajatan, seperti resepsi pernikahan.

Kini, suara merdu miliknya, merupakan salah satu berkah bagi Farel dan keluarga.

Baca juga: Farel Prayoga “Ojo Dibandingke” Jadi Duta Kekayaan Intelektual

Orang tua sempat minder dan tak percaya

(Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Kedua orangtua Farel Prayoga saat ditemui di rumahnya

Sebelum berangkat, ia menyempatkan untuk berlatih bersama sang ayah. Namun, sang ayah tak turut menemani Farel berangkat ke Istana Merdeka.

Orang tua Farel, Joko Suyoto (43) dan Siti Mujayanah (41) mengaku tidak mendampingi sang buah hati lantaran minder.

"Kami hanya orang kampung biasa, kalau semisal ikut bersama ndak enak. Kasihan si Farel. Apalagi ketemu para pejabat negara, Pak Presiden," aku Joko saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (18/8/2022).

Sayangnya, mereka juga tak bisa menyaksikan langsung penampilan si anak di layar televisi.

Pasalnya, rumah Farel yang berada di Dusun Sumberejo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono ini, tak ada televisi.

Baca juga: Kebahagiaan Abah Lala Lagunya “Ojo Dibandingke” Dikumandangkan di Istana Merdeka

Mereka pun hanya bisa menyaksikan penampilan Farel melalui televisi tetangga dan YouTube.

"Kami lihat lewat YouTube, TV kami tersambar petir. Jadi ndak punya TV," tutur Joko.

"Kami lihat TV di tetangga, masih belum sempat diperbaiki soalnya," imbuhnya.

Joko yang sebelumnya bekerja sebagai pengepul buah pinang, mengaku tak menyangka sang buah hati sukses menggoyang Istana.

"Benar-benar tidak menyangka anak saya bisa sampai seperti ini. Saya kira pas diundang di Jakarta biasa saja, ternyata jadi ramai," ungkap Joko.

Senada, Siti Mujayanah hingga kini masih tidak menyangka anak ketiganya diundang tampil di Istana Merdeka dan bertemu dengan Presiden.

"Saya masih tidak percaya, saya dengar dari cerita-cerita tetangga katanya Farel masuk TV, ketemu Presiden di Jakarta," ucap Siti.

Baca juga: Suka Menyanyi sejak Balita, Farel Prayoga Pernah Mengamen Bersama Sang Ayah

Menggunakan baju seragam adat sekolah

Tampil penuh percaya diri saat memeriahkan HUT RI, Farel mengaku tak merasa grogi.

Sama halnya penampil lain yang mengenakan pakaian adat, Farel juga memakai baju adat khas daerahnya.

"Namanya Jebeng Thulik," kata Farel menyebut pakaian yang dikenakan, dikutip dari Kompas.com, (17/8/2022).

Terpisah, sang Ibu mengungkapkan bahwa pakaian adat yang Farel gunakan adalah seragam SD Negeri 2 Kepundungan, tempatnya menempuh pendidikan.

"Iya pakai baju seragam adat sekolah, karena ndak punya baju adat lain. Jadi tidak ada persiapan khusus," ujar Siti.

Siti pun berpesan, sang anak harus tetap mengedepankan pendidikan meski kini telah dikenal banyak orang.

Ia juga meminta agar bocah kelas 6 SD ini tetap rendah hati dan tidak meninggalkan kewajiban beribadah.

"Bagi saya pendidikan tetap nomor satu, karena yang utama adalah itu. Tetap rendah hati dan jangan lupa shalat," pesan Siti.

(Sumber: Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan, Dian Erika Nugraheny | Editor: Priska Sari Pratiwi, Bagus Santosa, Muhamad Syahrial)