Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ir Sutami "Menteri Termiskin" dalam Sejarah Indonesia

Kompas.com - 07/08/2022, 11:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Rumah menteri atapnya bocor

Meski menjabat menjabat Menteri PU, nyatanya Sutami justru hidup di rumah yang atapnya bocor.

Hal itu terungkap dari tulisan Hendropranoto Suselo, Staf Ahli Menteri PU, dalam Edisi Khusus 20 Tahun Majalah Prisma yang diterbitkan LP3ES (1991).

Dikisahkan, saat Lebaran tiba, rumah Sutami ramai dikunjungi tamu.

Bukannya takjub karena mendatangi rumah menteri yang pada umumnya serba berkecukupan bahkan cenderung mewah, para tamu justru dibuat kaget.

Sebab mereka melihat ke atap dan banyak bekas bocor pada langit-langit rumah Sutami. Rupanya sudah lama atap rumah Sutami bocor.

Baca juga: Kemenpora Tagih Roy Suryo Kembalikan 3.226 Barang Milik Negara

Rumah baru lunas setelah pensiun, listrik dicabut PLN

Bahkan, rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dibeli dengan cara mencicil. Saat akan memasuki masa pensiun, rumah itu barulah berhasil dilunasi.

Cerita betapa sederhananya kehidupan seorang Menteri Sutami belum berhenti sampai di situ.

Selain atap yang bocor, layanan listrik di rumah Sutami juga sempat dicabut oleh PLN.

Ini terjadi di kediaman pribadi Sutami yang ada di Kota Surakarta.

Bukan lagi perkara sederhana, Sutami ketika itu memang sempat kekurangan uang, sehingga ia terlambat membayar tagihan listrik yang harus ia bayar.

Alhasil PLN pun melakukan pencabutan layanan sementara untuk kediaman Sutami.

Sakit hingga tak punya uang

Kisah lainnya, ketika Sutami sakit, ia bahkan takut dirawat di rumah sakit, karena ia tidak mempunyai cukup uang. 

Ia baru mau dirawat di rumah sakit ketika pemerintah turun tangan. Selama menjalani perawatan medis di rumah sakit itu, Presiden Soeharto kerap menjenguk Sutami.

Tak heran, julukan sebagai "Menteri termiskin". 

Semua itu terjadi akibat Sutami yang tak pernah mau memanfaatkan fasilitas negara secara berlebihan.

Sutami memang dikenal tidak pernah hidup bermewah-mewahan, sekalipun ia adalah menteri kabinet selama 14 tahun.

Saat tak lagi menjadi menteri di tahun 1978, dia pun mengembalikan semua fasilitas negara yang pernah ia terima.

Baca juga: Barang Milik Negara yang Ditagih dari Roy Suryo Total Nilainya Rp 9 Miliar

Bangun Jembatan Semanggi hingga Gedung DPR MPR

Meski hidup dalam kondisi serba pas-pasan bahkan pernah juga kekurangan, selama menjabat sebagai menteri PU, Sutami telah menorehkan banyak karya gemilang.

Pada eranya, Jembatan Semanggi yang hingga kini menjadi salah satu ikon Jakarta dibangun.

Di bawah masa kepemimpinannya, beragam proyek besar juga ia awasi.

Misalnya renovasi Gedung DPR, pembuatan Waduk Jatiluhur, hingga pembangunan Bandara Ngurah Rai di Bali dan Jembatan Ampera di Palembang.

Diberitakan Kompas TV, meski memegang banyak proyek dengan skala besar, Sutamj tidak pernah meminta fee kepada pemborong atau perusahaan yang mengerjakannya demi kepentingan pribadinya.

Sutami memang berbeda. Semua orang yang bekerja dengannya selalu bisa menangkap kesan pendiam dan sederhana darinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com