Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pemuda Pancasila?

Kompas.com - 03/08/2022, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Pemuda Pancasila (PP) dengan pakaian atau seragamnya yang khas kerap dijumpai di tengah masyarakat pada momen-momen tertentu.

Warna seragam Pemuda Pancasila dengan corak loreng khas mirip tentara dengan warna dasar oranye ini membuat para pemakainya mudah untuk dikenali.

Sebagian kemungkinan sudah mengetahui perihal Pemuda Pancasila (PP), namun sebagian lainnya belum tahu apa sebetulnya Pemuda Pancasila (PP) itu.

Baca juga: Apa Saja Tugas DPD?

Lantas apa itu Pemuda Pancasila?

Dikutip dari laman Pemuda Pancasila Jakarta, Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki tujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, tujuan organisasi Pemuda Pancasila ini adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Adapun slogan Pemuda Pancasila adalah: Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang.

Baca juga: Besaran Gaji dan Tunjangan Kinerja Jaksa

Maksud dari slogan ini, dikutip dari laman resminya, ormas Pemuda Pancasila pantang menyerah dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.

Pemuda Pancasila memiliki ikrar yakni:

  • Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia.
  • Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.
  • Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
  • Berideologi satu, Ideologi Pancasila

Baca juga: Sejarah Berdirinya Pemuda Pancasila, Fakta, dan Sepak Terjangnya

Sejarah organisasi Pemuda Pancasila

Arnold Putra perancang asal Indonesia dengan tampilan uniknya mengenakan seragam ormas Pemuda Pancasila saat hadir di ajang Paris Fashion Week 2022.DOKUMENTASI ARNOLD PUTRA VIA INSTAGRAM JSD @jakartasneakerday Arnold Putra perancang asal Indonesia dengan tampilan uniknya mengenakan seragam ormas Pemuda Pancasila saat hadir di ajang Paris Fashion Week 2022.

Dikutip dari Pemuda Pancasila Jateng, cikal bakal organisasi ini adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).

IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan pada 1959.

Sejumlah tokoh pendiri IPKI adalah A Yani, A H Nasution, Gatot Subroto, dan masih banyak lagi lainnya.

Saat itu, para tokoh tersebut tak bisa terjun ke dunia politik karena adanya larangan untuk ikut aktif dalam politik praktis.

Karena itulah IPKI kemudian lahir dengan tugas untuk melindungi NKRI dari rongrongan bahaya komunis saat itu yang dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Ormas Garbi, Fahri Hamzah dan Perjalanan Partai Gelora...

Pada masa tersebut, gerakan PKI selalu dibayang-bayangi oleh IPKI.

Sehingga saat PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, IPKI kemudian mendirikan organisasi Pemuda Pancasila (PP) pada 28 Oktober 1959.

Sekitar 1965, saat PKI kerap menelusup dalam sendi kehidupan masyarakat maka Pemuda Pancasila kerap muncul.

Tercatat ada sejumlah bentrokan fisik yang terjadi antara Pemuda Pancasila maupun Pemuda Rakyat.

Baca juga: Viral Video Diduga Ormas Tenteng Senjata, Ini Penjelasan Kokam

Pemuda Pancasila saat ini

Unjuk rasa Pemuda Pancasila di depan kantor DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (25/11/2021).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Unjuk rasa Pemuda Pancasila di depan kantor DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (25/11/2021).

Dikutip dari laman Kompas.com, 27 November 2021, Pemuda Pancasila berubah menjadi ormas yang bebas dari segala bentuk politik praktis dalam Musyawarah Besar ke-VII Pemuda Pancasila tahun 2001 di Wisma Kinasih Bogor.

Sehingga arah kegiatan organisasi kemudian lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung.

Adapun Rantai komando dalam tubuh Pemuda Pancasila terdiri dari tingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai basis massa terbawah.

Baca juga: Saat Kursi Menteri Jadi Rebutan Partai Politik...

Meski demikian, sejumlah elite politik diketahui tercatat ikut mendukung organisasi ini.

Seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo yang menjadi Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila.

Serta Presiden Joko Widoo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang diangkat sebagai anggota kehormatan Pemuda Pancasila.

Presiden Jokowi dikukuhkan sebagai anggota kehormatan saat membuka Musyawarah Besar Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jakarta, pada 26 Oktober 2019.

Baca juga: Perjalanan Bambang Soesatyo, Pernah Berkiprah di Media, Jadi Politisi hingga Ketua MPR...

Ormas pertama yang bangun kantor pusat di IKN

Logo Pemuda Pancasila Terbakar ISTIMEWA Logo Pemuda Pancasila Terbakar

Dikutip dari laman MPR (26/2/2022), Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo menyampaikan bahwa Pemuda Pancasila adalah ormas pertama yang akan membangun kantor pusat organisasi, Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Menurutnya hal tersebut adalah bentuk dukungan Pemuda Pancasila terhadap pembangunan IKN Nusantara yang digagas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, yang keduanya merupakan Anggota Kehormatan Pemuda Pancasila.

Ia juga mengatakan prinsip pembangunan kantor MPN Pemuda Pancasila seiring sejalan dengan prinsip pembangunan IKN Nusantara.

Yakni, bukan sekadar membangun infrastruktur ataupun memindahkan bangunan fisik kantor dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Melainkan juga untuk membangun kota baru yang smart dan kompetitif di tingkat global, hingga menjadi lokomotif untuk berbagai transformasi kemajuan Indonesia.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com