Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur
PNS Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan

Symbolic Convergence Theory dalam Fenomena Citayam Fashion Week

Kompas.com - 02/08/2022, 12:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka, tipe fantasi semacam ini kembali menjadi buah bibir dan viral. Bukan tidak mungkin, fenomena ini juga semakin mendunia.

Dan yang terakhir adalah rhetorical visions (visi retoris), di mana tema fantasi yang berkembang dan melebar keluar dari kelompok.

Dengan ikut sertanya para artis dan beberapa tokoh nasional mejeng di Citayam Fashion Week, maka retorika fashion show remaja pinggiran di kawasan elite ibu kota semakin meluas. Bahkan, Presiden Jokowi juga mendukung gelaran ini.

Beliau mengatakan bahwa kreativitas anak muda yang menghasilkan karya-karya semacam ini seharusnya tidak dihalang-halangi, sepanjang tidak menabrak aturan yang ada (nasional.tempo.co, 23 Juli 2022). Hal serupa juga dinyatakan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Lebih lanjut, ketika Baim Wong hendak mendaftarkan merk Citayam Fashion Week ke Dirjen HAKI, tentu ini pula menjadi sebuah visi teroris di mana tema fantasi yang telah dibangun dan berkembang seolah segera mendapatkan pengakuan resmi, walaupun banyak tokoh yang menentang niat Baim Wong tersebut.

Ridwan Kamil berpendapat bahwa apabila Citayam Fashion Week diformalkan, maka justru akan kehilangan maksud dan tujuannya itu sendiri, terutama jika yang memformalkan adalah kalangan “diluar” dari kelompok SCBD atau Citayam Fashion Week itu sendiri (cnbcindonesia.com, 25 Juli 2022).

Sekali lagi, fenomena SCBD dan Citayam Fashion Week seharusnya dapat kita sikapi dengan lebih bijak.

Generasi muda dari kawasan penyangga ibu kota yang selama ini mungkin merasa terpinggirkan, hari ini berani tampil di depan publik, memunculkan beragam kreativitas kegiatan positif.

Bahkan ikut menggerakkan sendi-sendi ekonomi rakyat kecil di seputaran kawasan elite ibu kota.

Sebuah kawasan yang tadinya seolah hanya “dikuasai” oleh kalangan elite, mobil-mobil mewah, para pekerja kantoran, hari ini “dijajah” oleh para remaja dari pinggiran ibu kota.

Semoga fenomena ini terus melahirkan generasi yang kreatif ke arah positif. Tidak layu sebelum berkembang. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com