Dalam laporan terbaru, Kementerian Kesehatan Spanyol mengumumkan kasus konfirmasi cacar monyet sebanyak 4.298 kasus.
Dari 3.750 pasien dengan informasi tersedia, sebanyak 120 atau 3,2 persen telah dirawat di rumah sakit, dan dua orang meninggal dunia.
Kematian pertama terjadi pada pasien ensefalitis atau radang otak, di wilayah timur laut Valencia.
Sementara kasus kematian kedua, belum dijelaskan secara rinci apa yang menjadi penyebabnya.
Baca juga: WHO Bagi 4 Kelompok Negara Risiko Penularan Cacar Monyet
WHO secara resmi menetapkan cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022) lalu.
Hal ini lantaran penyebarannya yang semakin meluas hingga ke lebih dari 70 negara.
Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) per 29 Juli 2022 menyatakan cacar monyet terkonfirmasi menyebar di 72 negara non-endemik dengan total 22.141 kasus.
Sementara itu, di negara endemik, penyakit ini telah menyebar ke 7 negara dengan total laporan 344 kasus.
Dikutip dari laman WHO, cacar monyet atau monkeypox sendiri merupakan penyakit yang disebabkan virus monkeypox, bagian dari genus Orthopoxvirus.
Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia.
Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian pada 1958.
Adapun, seseorang yang terinfeksi cacar monyet, akan muncul gejala seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Meski tergolong penyakit yang bisa sembuh sendiri, WHO menyebut cacar monyet bisa menimbulkan komplikasi medis, termasuk dehidrasi, infeksi paru-paru, ensefalitis atau radang otak, dan infeksi kornea mata.
Baca juga: Dinyatakan Menjadi Darurat Kesehatan Global, Ini Daftar Negara yang Melaporkan Kasus Cacar Monyet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.