Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Bagi 4 Kelompok Negara Risiko Penularan Cacar Monyet

Kompas.com - 25/07/2022, 13:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox resmi ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penetapan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Sabtu (23/7/2022) lalu.

Tedros mengatakan, mewabahnya cacar monyet di lebih dari 75 negara merupakan situasi luar biasa yang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.

"Untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah monkeypox global merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," tulis akun Twitter resmi @WHO pada Sabtu (23/7/2022), mengutip ucapan Tedros.

Adapun, kian meluasnya penyebaran cacar monyet, membuat WHO membagi negara berdasarkan empat kelompok risiko penularan.

Pembagian tersebut disertai dengan rekomendasi WHO sebagai upaya memutus rantai penularan cacar monyet.

Baca juga: 20 Daftar Darurat Kesehatan yang Pernah Ditetapkan WHO, dari Ebola hingga Cacar Monyet

Empat kelompok negara

Dilansir dari laman resmi, 23 Juli 2022, berikut pembagian empat kelompok negara risiko penularan cacar monyet oleh WHO:

1. Kelompok pertama

Kelompok pertama adalah negara yang belum melaporkan kasus cacar monyet atau belum melaporkan kasus lebih dari 21 hari.

Kelompok ini termasuk pula negara yang belum pernah terpapar cacar monyet hingga saat ini.

2. Kelompok kedua

Kelompok kedua adalah negara yang telah melaporkan kasus penularan cacar monyet dari manusia ke manusia.

Kepada kelompok ini, WHO memberikan sejumlah rekomendasi untuk menghentikan penularan, termasuk melindungi kelompok yang rentan.

"Untuk melibatkan dan melindungi masyarakat yang terkena dampak, mengintensifkan pengawasan dan upaya kesehatan masyarakat," ujar Tedros.

Negara yang masuk kelompok ini juga diarahkan memperkuat manajemen klinis, serta pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit maupun klinik.

WHO juga merekomendasikan untuk mempercepat penelitian terkait penggunaan vaksin, terapi, serta cara lain guna menghentikan penyebaran.

Bukan hanya itu, rekomendasi WHO pun termasuk pengaturan perjalanan internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com