Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Link Twibbon dan Sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Kompas.com - 28/07/2022, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - 29 Juli 2022 diperingati sebagai Hari Bhakti ke-75 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Tahun ini, tema Hari Bhakti TNI AU adalah "Dilandasi Semangat Kepahlawanan 29 Juli 1947 TNI AU Siap Mewujudkan Angkatan Udara Yang Disegani di Kawasan."

Adapun logo Hari Bhakti ke-75 TNI AU dapat diunduh di sini.

Menyambut Hari Bhakti TNI AU ini, TNI AU telah mengadakan sejumlah acara mulai dari donor darah, bakti sosial, pengobatan massal, hingga ziarah ke makam pahlawan di berbagai wilayah di Indonesia.

Hari Bhakti TNI AU kerap diperingati sebagai pilar kemajuan dan perjuangan TNI AU dalam menjaga serta mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sejak 17 Agustus 1945.

Perayaan ini bisa dimeriahkan dengan membuat dan memasang twibbon Hari Bhakti ke-75 TNI AU di media sosial.

Baca juga: Survei Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Penegak Hukum Versi LSI, TNI Nomor 1

Cara membuat twibbon Hari Bhakti TNI AU

Dikutip dari Kompas.com, berikut cara membuat twibbon melalui situs twibbonize.com:

  • Kunjungi situs twibbonize.com 
  • Ketik nama kampanye yang diinginkan (contoh: Hari Bhakti TNI AU)
  • Selanjutnya akan keluar berbagai template twibbon menarik yang bisa dipilih
  • Setelah itu, pilih salah satu twibbon yang menarik dengan klik "Lihat"
  • Klik opsi "Pilih Foto"
  • Masukkan salah satu foto yang dipilih
  • Kemudian klik "Unduh" untuk mengunduh foto twibbon

Foto yang sudah diunduh tersebut dapat dibagikan ke berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya.

Baca juga: Berapa Gaji Pilot TNI AU?

25 link twibbon Hari Bhakti TNI AU

Salah satu cara untuk merayakan Hari Bhakti TNI AU adalah dengan membuat twibbon dengan referensi tautan twibbon sebagai berikut:

  1. https://www.twibbonize.com/8907
  2. https://www.twibbonize.com/haribhakti75tniau
  3. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniauke75skatek042
  4. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniangkatanudara2022
  5. https://www.twibbonize.com/au88
  6. https://www.twibbonize.com/2002bhaktitniangkatanudara
  7. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniaulokalanmojokerto
  8. https://www.twibbonize.com/215cgtharibhakti
  9. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniaukominfo
  10. https://www.twibbonize.com/tni90
  11. https://www.twibbonize.com/bhaktitniau75
  12. https://www.twibbonize.com/678
  13. https://www.twibbonize.com/215cgtharibhakti
  14. https://www.twibbonize.com/29juli2021haribhaktitniau
  15. https://www.twibbonize.com/bhaktitniau74a
  16. https://www.twibbonize.com/au88
  17. https://www.twibbonize.com/pakar97
  18. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniau2022
  19. https://www.twibbonize.com/hari-bakti-tni-au-uppselayar
  20. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniaursausalamun
  21. https://www.twibbonize.com/haribhaktitniaupusdalopstni
  22. https://www.twibbonize.com/haribaktitniangkatanudara
  23. https://www.twibbonize.com/tniau2022
  24. https://www.twibbonize.com/678
  25. https://www.twibbonize.com/2002bhaktitniangkatanudara

Baca juga: Kata TNI AU soal Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meninjau kesiapan operasional skadron move di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).Dispenau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meninjau kesiapan operasional skadron move di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).

Sejarah Hari Bhakti TNI AU

Dilansir dari laman Pemerintahan Kota Semarang (28/7/2022), Hari Bhakti TNI AU diperingati untuk mengenang gugurnya tiga tokoh TNI dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa itu berawal dari deru pesawat di Pangkalan Udara Maguwo pada 29 Juli 1947 dini hari.

Dalam keadaan gelap itu Kadet Penerbang Sutardjo Sigit dan Suharnoko Harbani menggunakan pesawat Chureng mengemban misi penyerangan ke tangsi-tangsi militer Belanda yang berada di Salatiga dan Ambarawa.

Saat itu, Chureng dilengkapi senapan mesin dengan penembak udara Kaput. Sedangkan, pesawat Sutardjo Sigit dibekali bom-bom bakar dengan penembak udaranya Sutardjo.

Sedangkan Kadet Penerbang Mulyono, menyerang Semarang menggunakan pesawat pengebom "Driver Bomber" Guntei dengan dibebani bom 400 kg dan dilengkapi dua senapan mesin serta penembak udara Dulrachman.

Baca juga: Mengenal Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Sementara itu, Kadet Penerbang Bambang Saptoadji dengan pesawat buru sergap Hayabusha yang bertugas mengawal pesawat yang diawaki Kadet Penerbang Mulyono batal berangkat lantaran pesawat mengalami kerusakan.

Usai mengadakan pengeboman di tiga kota, ketiga pesawat kembali ke Pangkalan Udara Maguwo sebelum jam 6 pagi.

Serangan udara ini mengobarkan semangat juang dan rasa percaya diri Bangsa Indonesia, di tengah gempuran Agresi Belanda I seusai Belanda mengingkari perjanjian Linggarjati pada 21 Juli 1947.

Sore harinya, pesawat P-40 Kittyhawk Belanda melakukan serangan balik dengan berondongan peluru yang menyasar Pesawat Dakota VT-CLA, pesawat yang membawa obat-obatan sumbangan dari Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia.

Akibatnya, pesawat oleng lalu jatuh di Desa Ngoto, 3 kilometer sebelah selatan Yogyakarta.

Tiga TNI gugur dalam serangan tersebut. Mereka adalah Komodor Muda Udara Adisucipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udara Adisumarmo.

Gugurnya tokoh-tokoh TNI AU itu melahirkan kedukaan mendalam bagi Bangsa Indonesia.

Peristiwa inilah yang mendasari peringatan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang diperingati setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com