Hari pun memprediksi tren "Citayam Fashion Week" tak akan bertahan lama karena kemunculannya yang spontan.
"Menurut saya itu tidak akan bertahan lama, karena itu hanya respons populer saja. Kemunculannya itu adalah sebuah komunitas cair yang tidak terstruktur, yang terkonstruksi secara spontan," ujar Hari.
Dia mengatakan, fenomena "Citayam Fashion Week" merupakan tren yang muncul di tengah ketiadaan ruang publik bagi remaja di daerah penyangga Jakarta.
Para remaja yang berasal dari Citayam, Bojonggede, dan Depok itu kemudian mencoba membuat tren dengan nongkrong di pusat kota Jakarta yang dibalut adu gaya berpakaian.
Kemudian aktivitas itu didokumentasikan di media sosial hingga viral.
Selain itu, ia menilai kerumunan di "Citayam Fashion Week" muncul dan meluas tanpa adanya tokoh penggerak utama.
Sehingga fenomena Citayam ini hanya fenomena populer karena ketiadaan ruang bagi anak muda di kota satelit Jakarta untuk berekspresi dan membangun identitas mereka.
"Dan kebetulan tempat di kawasan Sudirman itu menyediakan arenanya," lanjut Hari.
Baca juga: Citayam Fashion Week Direbut Banyak Pesohor, Netizen: Maling!
Setelah menjadi perbincangan hangat, sejumlah tokoh pun ikut meramaikan Citayam Fashion Week.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menjajal di catwalk jalanan tersebut.
Bahkan, sejumlah model profesional dan influencer tak mau ketinggalan untuk menjajalnya sambil membuat konten di media sosial.
Baca juga: Kata Baim Wong soal Daftarkan Merek Citayam Fashion Week : Sudah Mau Final