Menulis buku tentu bukan pekerjaan yang mudah. Para penulis buku yang berpengalaman tentu sudah menjalani bagaimana suka-dukanya.
Diperlukan persyaratan tertentu untuk menjadi penulis buku. Misalnya, mesti mampu menguasai bahasa tulis dengan baik dan benar, mampu berpikir logis dan sistematis, memiliki tema tulisan yang benar-benar dikuasai, dan paham dengan teknik penulisan dan ikhwal penerbitan buku.
Memahami itu saja belum juga cukup. Yang berikutnya, diperlukan komitmen untuk menghasilkan buku. Ya, semacam tekad yang kuat untuk menulis buku.
Diperlukan juga konsistensi dalam prosesnya. Menulis buku tidak sekali jadi, sekali dikerjakan lantas selesai, melainkan butuh waktu yang panjang. Tanpa konsistensi, buku yang diidam-idamkan tidak akan pernah selesai.
Kita mungkin sering melihat ada sejumlah buku yang acapkali memiliki banyak halaman, lebih dari 150 halaman. Ada yang sampai 500 halaman, bahkan lebih.
Melihat banyak buku yang setebal itu, mungkin saja nyali kita yang tidak terbiasa menulis panjang menjadi ciut. Di dalam hati bertanya, bisa tidak ya menulis buku setebal itu? Sepertinya tidak bisa.
Lalu, terpikir lagi, banyak pengarang yang bisa menulis ratusan halaman buku. Bagaimana mereka melakukannya?
Tidakkah mereka merasa bosan dalam menjalani prosesnya, tidakkah mereka didera banyak kesibukan karena kebanyakan dari mereka adalah profesional yang sibuk?
Kalau ditelusuri lebih jauh, sebetulnya menulis buku adalah masalah pengaturan waktu saja. Di samping dibutuhkan komitmen di awal dan konsistensi dalam pengerjaannya, pengaturan waktu menjadi bagian yang menentukan.
Penulis buku biasanya mengalokasikan waktunya sedemikian rupa sehingga selalu ada kesempatan baginya untuk menulis, betapa pun sibuknya. Kesibukan dengan berbagai kegiatan tidak menjadi alasan untuk tidak menulis.
Ia bisa mengalokasikan waktu menulis di sela-sela kesibukan yang mungkin saja sangat padat. Misalnya, ia memilih waktu menulis pada pukul 04.00 sampai pukul 06.00, sebelum mempersiapkan diri berangkat kerja.
Atau, dia mengalokasikan waktu malam hari sekitar pukul 21.00 – 23.00, saat orang lain bersiap-siap untuk tidur. Ia senantiasa berusaha untuk mentaati waktu yang ditetapkannya sendiri.
Kalau saja dia bisa menulis setiap hari sebanyak 3 halaman, maka dalam sebulan dia akan mampu menulis minimal 75 halaman. Itu pun setelah dikurangi Sabtu dan Minggu untuk istirahat.
Dengan 3 halaman per hari selama 25 hari, ia akan menghasilkan 75 halaman buku dalam sebulan.
Lalu, jika mau bukunya berketebalan 225 halaman, maka ia butuh waktu tiga bulan untuk menulis secara kontinu.