KOMPAS.com - Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Sarif Hidayat angkat bicara perihal video viral adanya razia di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur.
Menurutnya, tindakan yang ramai beredar di media sosial tersebut bukanlah sebagai razia melainkan kegiatan persuasif yang ditujukan untuk penertiban penyedia jasa wisata mobil jip.
Di mana dalam pelaksanannya, kegiatan penertiban tersebut dilaksanakan oleh petugas TNBTS yang dibantu Polri atau TNI.
"Kegiatan dimaksud dalam video sebetulnya hal biasa dalam rangka persuasif kepada pelaku jasa wisata jip," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Viral, Unggahan Ambil Foto di Bromo Dikenakan Biaya Rp 1 Juta, KLHK Beri Penjelasan
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan KA Argo Bromo dan Senja Utama, 35 Orang Tewas
Sebelumnya, video razia di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ramai di media sosial.
Polisi terlihat menegur dan memberhentikan mobil jip lantaran dua penumpangnya duduk di atap kabin mobil jip.
Sarif menambahkan, kegiatan penertiban tersebut dilaksanakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
"(Tujuannya) untuk keamanan dan kenyamanan wisata itu sendiri," kata Sarif.
"Jadi lebih ke penyadaran kalau yang dilakukan jip tersebut rentan laka (kecelakaan), merugikan pengunjung, dan wisata itu sendiri," jelasnya.
Baca juga: Menyoal Kereta Gantung yang Akan Dibangun di Gunung Bromo dan Rinjani...
Lantaran hanya tindak penertiban yang sifatnya persuasif, Sarif memastikan bahwa tindakan tersebut tidak diikuti dengan pemberian denda bagi mereka yang melanggar.
"Enggak ada denda, hanya imbauan persuasif saja," tutur Sarif.
Dengan adanya imbauan tersebut, pihaknya berharap agar kejadian yang merugikan dapat dihindari dan tidak terulang kembali.
Baca juga: Viral, Video Bus Transjakarta Tersangkut di Terowongan Jembatan, Ini Kata Pengelola
Sebelumnya, pada Selasa (22/3/2022) lalu, seorang wisatawan sempat jatuh dari atap kabin mobil jip wisata di Bromo.
Insiden membahayakan itu sangat disayangkan.